Tidak mungkin Islam berharap Kristen harus sama keyakinannya, begitupun sebaliknya Kristen tidak mungkin berharap Islam harus sama keyakinannya.
Oleh karena itu, Undang-Undang Hukum Pidana pasal 156 mengatur, memberi batasan agar tidak saling mengklaim agamanya yang paling benar, namun diatur untuk saling menghormati dalam toleransi.
Jika Yesus adalah anak Tuhan menurut keyakinan Kristen, tidak ada salahnya karena itu merupakan keyakinan agama Kristen.
Sebutan “Anak Tuhan” mungkin lebih nyaman diucapkan dan bisa saja pengertian bagi umat Kristen adalah Utusan Tuhan yang tidak dipahami oleh si Rizieq FPI.
Atau, Yesus adalah sebutan bagi umat Kristen berharap umat islam mengikutinya. Sebaliknya, Nabi Isa adalah sebutan bagi umat Islam berharap umat Kristen mengikutinya, Jelas tidak akan pernah bisa sama.
Sama halnya saat kita menjumpai keluarga satu dengan keluarga yang lain berbeda sebutan dari seorang anak memanggil orang tuanya dengan sebutan Ayah, Ayahanda, bapak, papa, papi, pakcik dan lain-lain tanpa diketahui maksud dan tujuannya.
Anda punya keyakinan terbiasa memanggil “Ayah” kemudian ada orang lain mengejek anda tidak pantas memanggil “Ayah” karena anda bukan anak kandung sehingga lebih pantas memanggil “Ayah Tiri”.
Jadi, keyakinan tidak bisa dilecehkan hingga ditertawakan seperti yang dilakukan Rizieq FPI sampai harus mengatakan “Kalau Tuhan beranak, bidannya siapa?”.
Unsur pelecehan, mengolok-olok yang diucap Rizieq FPI sudah termasuk kategori penistaan agama karena menyinggung agama yang bukan dia anut.
Kronologi ucapannya seolah-olah Rizieq bertemu penganut Kristen mengucapkan “selamat natal” disertai artinya ”Selamat hari lahir Yesus Kristus sebagai anak Tuhan“ dihadapan Rizieq dan dibalas ‘Pak, lam yalid walam yulad,’ Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan”. Kemudian, apakah Rizieq melanjutkan dengan bertanya dihadapan penganut Kristen tersebut “Kalau Tuhan beranak, bidannya siapa?”?
Apakah mungkin Rizieq berani bicara dengan bertanya “Kalau Tuhan beranak, bidannya siapa?”. Seandainya ada lawan bicaranya, siapa penganut Kristen itu?