Fenomena Akun dobel aktif dengan nama atau gambar profil sama dengan pemilik yang berbeda mulai merusak citra Kompasiana sejak dilahirkan.
Cukup panjang lebar apa yang ditulis Bung Mohammad Mustain soal akun jiplakkan pihak lain dalam artikel “Makar-Makaran Ala Kompasiana”
Tidak hanya SBY yang prihatin saat memimpin bangsa ini, Keprihatinan juga terjadi dinegeri Kompasiana yang luar biasa, dimana muncul pihak-pihak tertentu yang kehilangan akal sehat dan tidak mampu bersaing secara argument, yang muncul adalah bagaimana bertindak dengan cara-cara kotor dengan melakukan jiplakkan akun milik orang lain.
Apakah pihak yang dirugikan tidak bisa melakukan hal yang sama ? Pikir!
Hanya orang berakal sehat yang tidak mau melakukannya kecuali orang picik yang tidak peduli dan tega melakukannya.
Yang sangat dirugikan tentu akun asli yang dijiplak baik nama dan gambar profil oleh akun palsu tersebut seperti gambar diatas.
Akun Wara Katumba adalah salah satu korban dengan gambar profil yang sama dan dikolaborasi dengan mengobok-obok nama Jos Rampisela dan menyamarkan email wariaketumbar oleh akun “Jossie Rompie Sheila”, kemudian disusul korban yang lebih parah dengan beberapa akun AAA^Nhuzq yang sama persis baik nama maupun gambar profilnya sama sehingga membuat bingung akun yang mana sesungguhnya asli.
Ada banyak triliunan gambar bisa dijadikan gambar profil kenapa harus mesti sama dengan akun yang lain, tujuannya apa?
Gambar profil merupakan salah satu identitas diri yang mewakili nama akun, tentu ini sangat merugikan akun asli yang sudah dimiliki sejak awal. Terkadang pembaca tidak perlu melihat nama akun , cukup melihat gambar profil akun tersebut langsung tahu dan membuka artikelnya.
Kalau dibiarkan maka tidak hanya akun asli yang dirugikan, tetapi MEDIA KOMPASIANA ini ikut RUGI BESAR DAN TERCORENG didunia internasional.
Bayangkan, Seandainya dalam satu kolom pilihan berurut dari urutan satu sampai dengan urutan sepuluh muncul dengan nama diubah satu huruf dan gambar profil yang sama. Apakah media Kompasiana tidak berantakkan ?
Sebagai masukkan untuk admin dengan adanya fenomena akun jiplak dengan pemilik yang berbeda maka tindakkan yang harus dilakukan adalah :
Admin tidak perlu menerapkan system SUSPENDED yang selama ini dilakukannya, karena tidak berpengaruh apa-apa terhadap pemilik akun tersebut. Pemilik akun akan membuat kembali dengan nama dan gambar profil akun yang sama berulang kali hingga bisa mencapai 10 kali seperti akun dibawah :
Setelah ditelusuri ternyata benar terjadi Copas, kami bukanlah tipe mewek-mewekan kemudian harus lapor ke admin, namun apa yang kami lakukan adalah memberi pelajaran si tukang Copas sejauh mana rasa tidak tahu malunya, maka yang kami lakukan adalah memberi informasi ke K-er lain bahwa ada akun Copas.
Jadi, tidak perlu lapor admin hanya persoalan kecil seperti Copas, karena apa yang dilakukan akun Reviputri sugati hanya mempermalukan dirinya sendiri.
Berselang tidak berapa lama muncul akun atas nama Tukang Protes dengan artikel “Apakah Artikel politik Boleh Dicopas Di Kompasiana?“ isinya seputar copas milik Reviputri sugati muncul dan mempertanyakan admin Kompasiana.
Saudara Tukang Protes harap memaklumi dan tidak perlu menyalahkan admin, karena tulisan copas itu sulit dipantau jika tidak ada laporan masuk, karena setiap menit banyak artikel baru yang masuk apakah bisa admin pantau?
Akhirnya, artikel Copas tersebut hilang, apakah karena pemiliknya yang hapus sendiri atau admin yang hapus karena ada laporan, hanya Reviputri sugati yang tahu.
Adanya kasus artikel Copas dari akun Reviputri Sugati dengan akun Revaputra sugito ada indikasi pemiliknya adalah orangnya sama jika melihat dari nama akunnya. Dari nama pria menjadi nama wanita mengingatkan kita ke dunia selebriti yang melakukan operasi transgender, ternyata di dunia kompasiana juga ada yang melakukan operasi transgender? seperti gambar di bawah.
Untuk menangkal hal tersebut maka admin tidak perlu menerapkan SUSPENDED dengan tujuan:
- Agar pihak lain tidak bisa membuat akun dengan nama profil yang sama.
Contoh : karena nama “Wara Katumba” sudah ada maka pihak lain tidak bisa bikin akun dobel seperti system email yang menolak nama yang sama kecuali ada penambahan huruf atau pengurangan huruf misal “Wara Katumbaa”.
- Admin bisa menambah peraturannya jika ada akun jiplak dengan gambar profil sama admin cukup menunggu laporan akun asli melapor bahwa ada gambar profil yang sama maka tindakan admin cukup menghapus artikel yang baru dipostingnya.
Jika admin menghapus artikel postingan baru terus-menerus hingga si akun tidak mengubah nama dan gambar profil yang berbeda maka secara otomatis pemilik akun jiplakkan tersebut akan lenyap sendirinya.
Untuk menentukan mana akun asli dan akun jiplakkan dengan nama dan gambar profil yang sama, bisa dicek melalui tanggal bergabung siapa yang lebih duluan, bisa melihat gambar profil dihalaman juga atau melihat dari artikel-artikel yang dimilikinya.
Jika tidak segera ditindak, kemungkinan tiap hari kompasiana akan disuguhi gambar profil yang sama, maka jangan salahkan orang-orang akan membuat akun-akun yang serupa gambar profilnya tetapi pemiliknya berbeda, misalkan Bung Pebrianov asli yang biasanya nulis pakai celana mendadak ada Bung Pebrianov palsu menulis tidak pakai celana maka yang dirugikan siapa ?
Atau gambar profil sesepuh Tjiptadinata Efendi di jadikan gambar profil dengan puluhan akun palsu apakah tidak rusak nama baik sang sesepuh dan media Kompasiana ?
Jadi, Poin penting yang dipetik diatas adalah menambah peraturan gambar profil tidak boleh lebih dari satu, admin cukup menunggu laporan dari K-er jika kedapatan akun lain menggunakan gambar profil yang sama sambil ngopi susu.
Apabila masukkan ini diterima admin maka kami “Wara Katumba” untuk pertama kali langsung melapor melalui tulisan ini agar menghapus artikel-artikel yang baru diposting dari akun Jossie Rompie Sheila selama tidak mengubah gambar profil “Cobra” tersebut.
Semoga masukkan ini bisa dipertimbangkan untuk admin dan Kompasiana
Salam Khe She Lek…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H