Mohon tunggu...
Wara Katumba
Wara Katumba Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit

Selanjutnya

Tutup

Politik

Minim Terobosan, Anies-Sandi Comot Program Petahana, Asal Tambah "Plus"

4 Desember 2016   12:22 Diperbarui: 4 Desember 2016   13:14 1367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program baru seperti apa?

Akhirnya, program yang sudah ada seperti sungai yang sudah rapi dan bersih maudi sulap menjadi sungai Venice di Italia oleh AHY atau mengambil istilah sungai “Plus” yang dipopulerkan oleh Cagub Anies-Sandi.

Sungai yang bersih dan rapi sudah menyamai sungai Venice, yang membedakan adalah bangunan dipinggir sungai saja. Bangunan dipinggir sungai Veniceindah-indah sedangkan di sungai Ciliwung bangunannya kumuh-kumuh sehingga sudah sepantasnya dan tepat Ahok-Djarot melakukan relokasi.

Bukankah AHY anti relokasi seperti yang diterapkan Ahok-Djarot ? Anti relokasi sudah pasti tidak akan terwujud seperti sungai Venice.

Tidak hanya AHY, Anies-Sandi yang diduga doyan “Plus” memasukkan didalam programya seperti program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS) menjadi KJP Plus dan KJS Plus. (sumber)

Mungkin program Anies-Sandi terinspirasi dengan pengalaman masa lalu yang serba “Plus” sehingga sulit dilupakan.

Misalkan, Masa berakhir Anies menjabat Menteri Pendidikan menambah Plus “Antar anak ke sekolah” (sumber)

Atau masa Sandi menikmati suara merdu Dewi Persik sambil menari Plus “melucuti pakaian show” (sumber)

Contoh program KJP dan KJS milik Ahok-Djarot dicomot dan dikemas sedemikian rupa untuk menarik pemilih membuktikan Anies-Sandi minim program-program terobosan.

Seandainya Ahok-Djarot memiliki program seperti “Seribu Rusun atau seribu apartemen”, “Penginapan Gratis”, “Bantuan SatuMiliar”, “Sejuta Panti Pijat” dan lain-lain.

Kemudian dimanfaatkan Anies-Sandi dengan mengubah dengan menambah “Plus” menjadi “Seribu Rusun plus atau seribu apartemen plus”, “Penginapan Gratis plus”, “Bantuan Satu Miliar plus”, “Sejuta Panti Pijat plus” dan plus-plus lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun