Mohon tunggu...
wara katumba
wara katumba Mohon Tunggu... pengusaha -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Dua Tahun Pencitraan, Fadli Zon Dua tahun Keluyuran Jual Obat

27 Oktober 2016   21:29 Diperbarui: 27 Oktober 2016   21:50 2990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: okezone.com - edited by wara katumba

Memimpin bangsa yang besar dengan jumlah penduduk mencapai 250 jutaan jiwa tidak semudah membalikkan udang dibalik bakwan apalagi dari ucapan seorang politisi yang nongkrong di gedung DPR RI tanpa berdasarkan bukti dan data.

Tidak berlaku bagi Fadli Zon (Fazon) apa itu bukti dan data, terlalu mudah bagi Fadli Zon memberi pernyataan bahwa pemerintahan Jokowi selama dua tahun hanya pencitraan “Presiden harus berhenti pencitraan. Dua tahun ini adalah Presiden pencitraan," (sumber: kompas.com)

Sebagai bagian dari luar pemerintahan adalah hal wajar Fazon mengkritisi pemerintahan Jokowi, namun kritikan yang tidak mendasar akan menjadi tidak wajar dan tidak jelas seperti yang dikerjakannya sendiri selama ini sebagai wakil ketua DPR RI.

Fakta yang diperlihatkan pemerintahan Jokowi selama dua tahun berjalan berhasil menggenjot pembangunan infrastruktur jalan, lahan pertanian seperti waduk, perikanan dan kelautan, mengalihkan subsidi BBM ke yang bermanfaat dimana kenaikkan harga BBM sebagai momok pemicu kenaikkan harga barang lain sudah tidak ada, berlanjut satu harga di papua berkat tol laut, eksekusi hukuman mati yang belum pernah dilakukan presiden sebelumnya yang menjabat 10 tahun, Tax Amnesty dan terakhir pemberantasan pungli, masih banyak lagi yang belum disebutkan.

Apakah beberapa terobosan dan program diatas merupkan pencitraan ?

Sebaliknya, prestasi apa yang ditorehkan Fazon selama dua tahun bekerja sebagai wakil ketua DPR RI ?

Pertama, Maksud hati menyusul putrinya di Amerika dalam rangka menghabiskan waktu berlibur menikmati lebaran diluar negeri, ternyata ketahuan minta fasilitas ke Konjen New York akhirnya semua rencananya gagal total.

sumber: tribunnews.com
sumber: tribunnews.com
“Surat yang ditujukan kepada duta besar Indonesia untuk Amerika dan Konsul Jenderal RI di New York itu menyatakan permintaan "penjemputan dan pendampingan" anak Fadli Zon yang disebut akan mengikuti pelatihan teater Stagedoor Manor 2016 di AS” (sumber)

Kedua, Plesiran ibu-ibu DPR keluar negeri, bersama rombongan yang dimotori oleh Katharine Grace selaku istri Fazon sangat menikmati dan menampilkan beberapa momen narsis dan dibalut dengan tas-tas mahal yang sempat dicap “Genit” oleh Ade Komaruddin ketua DPR RI, kenyataannya memang genit seperti foto dibawah :

sumber: tribunnews.com
sumber: tribunnews.com
Ketiga, Berkunjung ke Amerika dan bertemu calon Presiden Amerika Donald Trump dan berselfie ria dengan cewek-cewek cantik, tidak jauh berbeda seperti anak ABG Culun yang sedang puber. Namun berbanding terbalik keberadaannya di Indonesia seperti pria bawel yang berwibawa kehilangan teman prianya.

sumber: republika.co.id
sumber: republika.co.id
Keempat, Menorehkan beberapa puisi dan terakhir dengan judul “Dua Tahun Berjalan Sudah”,sebagai lulusan sastra, puisi adalah belahan jiwa Fazon sehingga sewaktu-waktu ada momen penting akan dirilis sebagai pelampiasan nafsu birahi politiknya. Terlihat dari style Fazon lebih cocok sebagai satrawan, budayawan atau pelaku seni dari pada politikus, bahkan punya bakat sebagai Event Organizer (EO) membuat even-even atau lomba seperti lomba baca puisi “Sajak Tukang Gusur” berhadiah 10 juta yang sedang dilakukannya sekarang. (sumber:kompas.com)

Kelima, Membiarkan Fahri Hamzah sebagai wakil ketua DPR tanpa partai alias dari partai independen karena dipecat PKS, dengan pemecatan yang dilakukan PKS maka posisi Fahri mewakili siapa tidak jelas. Namun, tindakan dan reaksi Fazon sebagai wakil ketua DPR terhadap Fahri hanya diam seribu bahasa (no coment) kecuali bekerja “omong kosong” menghabiskan uang rakyat untuk membayar gaji mereka dengan cuma-cuma.

Keenam, Keluyuran tidak tahu arah seperti ke Rumah Sakit Sumber Waras terkait kasus jual beli lahan yang sesungguhnya diluar tupoksinya sebagai wakil ketua DPR RI. Tujuannya hanya untuk pressure berharap kehadirannya bisa mempengaruhi agar Ahok ditangkap.

sumber: okezone.com - edited by wara katumba
sumber: okezone.com - edited by wara katumba
Ketujuh, Target Undang-Undang yang dihasilkan tidak sesuai harapan dan lamban kecuali berkaitan dengan kepentingan partai sangat cepat terwujud seperti contoh UU MD3 / UU Pilkada.

Masih banyak lagi yang ditoreh Fazon, dengan Tujuh prestasi diatas cukup mewakilinya dalam sebuah puisi tandingan “Dua Tahun Berjalan di DPR” dengan berhadiahkan menjadi menantu.

sumber: detik.com - edited by wara katumba
sumber: detik.com - edited by wara katumba
Jadi, ada baiknya berkaca dulu sebelum menilai kinerja orang lain apalagi menilai seorang Presiden, apakah sudah benar kinerjanya sendiri atau belum.

Apa yang dilakukan Fazon selama di DPR tidak ada bedanya pendemo yang kerjanya keluyuran kesana-sini atau tukang obat dipinggir jalan sambil mengantongi kertas berisi puisi untuk disulap.

Salam Keluyuran…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun