Mohon tunggu...
wara katumba
wara katumba Mohon Tunggu... pengusaha -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Dua Tahun Pencitraan, Fadli Zon Dua tahun Keluyuran Jual Obat

27 Oktober 2016   21:29 Diperbarui: 27 Oktober 2016   21:50 2990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelima, Membiarkan Fahri Hamzah sebagai wakil ketua DPR tanpa partai alias dari partai independen karena dipecat PKS, dengan pemecatan yang dilakukan PKS maka posisi Fahri mewakili siapa tidak jelas. Namun, tindakan dan reaksi Fazon sebagai wakil ketua DPR terhadap Fahri hanya diam seribu bahasa (no coment) kecuali bekerja “omong kosong” menghabiskan uang rakyat untuk membayar gaji mereka dengan cuma-cuma.

Keenam, Keluyuran tidak tahu arah seperti ke Rumah Sakit Sumber Waras terkait kasus jual beli lahan yang sesungguhnya diluar tupoksinya sebagai wakil ketua DPR RI. Tujuannya hanya untuk pressure berharap kehadirannya bisa mempengaruhi agar Ahok ditangkap.

sumber: okezone.com - edited by wara katumba
sumber: okezone.com - edited by wara katumba
Ketujuh, Target Undang-Undang yang dihasilkan tidak sesuai harapan dan lamban kecuali berkaitan dengan kepentingan partai sangat cepat terwujud seperti contoh UU MD3 / UU Pilkada.

Masih banyak lagi yang ditoreh Fazon, dengan Tujuh prestasi diatas cukup mewakilinya dalam sebuah puisi tandingan “Dua Tahun Berjalan di DPR” dengan berhadiahkan menjadi menantu.

sumber: detik.com - edited by wara katumba
sumber: detik.com - edited by wara katumba
Jadi, ada baiknya berkaca dulu sebelum menilai kinerja orang lain apalagi menilai seorang Presiden, apakah sudah benar kinerjanya sendiri atau belum.

Apa yang dilakukan Fazon selama di DPR tidak ada bedanya pendemo yang kerjanya keluyuran kesana-sini atau tukang obat dipinggir jalan sambil mengantongi kertas berisi puisi untuk disulap.

Salam Keluyuran…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun