- Orasi Rizieq "Kami minta polisi menangkap Ahok, kalau tidak kami bunuh," (sumber)
- Rizieq menyebut Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama adalah `...Gila` dan lambang negara Pancasila sebagai `Pantat...`.
Rizieq, tambah Didi, juga menyerang Ketua Umum Hanura Wiranto sebagai `Penjilat Pantat...`. "Beliau (Rizieq) juga menyebut nama Wiranto dengan Wiranti," kata Didi. (sumber) - Orasi Ustad Ahmad Al-Habsyi"Ahok bukan manusia, Ahok bukan keturunan manusia, sebab Nabi Adam tidak pernah melakukan dosa sombong. Nabi Adam hanya melakukan dosa tamak, yang melakukan kesombongan itu hanya iblis, jadi Ahok keturunan iblis,"Ujarnya. (sumber)
- Ucapan anggota MUI Tengku Zulkarnaen “Kalau menurut hukum Islam, maka seharusnya Ahok dibunuh, atau dipotong kaki tangannya bersilangan, atau disalib , paling ringannya diusir dari negara ini “ (sumber)
- Melaksanakan solat dijalan
- Saat solat Ashar telah dimulai dengan seorang Imam Solat (Bukan Rizied) dan diikuti beberapa jamaah termasuk Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya. Namun ada kejanggalan, ternyata Rizied yang dianggap imam besar FPI terlihat tidak segera melaksanakan solat Ashar berjamaah bersama para demonstran, hanya berdiri diam tidak jelas apa yang sedang dilakukannya, sementara disebelah ada Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya sibuk rukuk, sujud mengikuti solat Ashar.
Contoh kecil dari 6 poin diatas yang dilakukan 3 tokoh tersebut bukankah merupakan bagian dari “penistaan agama” ?
Poin 1, Sangat jelas didepan umum Rizied mengancam membunuh Ahok, bahkan secara tidak langsung Rizied mengancam Polisi dengan cara pemaksaan, hancur bangsa ini jika ada perilaku radikal yang ditunjukkan Rizied menjurus ke terorisme. Tentu apa yang diucapkan Rizied sudah masuk delik pidana yang harus diproses Polisi.
Poin 2, Ahok dituduh “Gila”, Pancasila dicap “Pantat”, Wiranto dituduh “Penjilat Pantat” dan dianggap perempuan dengan sebutan “Wiranti”.
Jadi, apa yang dituduhkan Rizied terhadap Ahok dianggap mulut kasar berbanding terbalik dengan sikapnya sendiri yang lebih parah dan tak patut disaat mengenakan symbol agama.
Poin 3, Bagaimana mungkin seorang Ustadz kondang yang semestinya paham agama tapi berkata “Ahok keturunan Iblis”. Tidak ada satu dalil pun yang menyatakan manusia (Ahok) keturunan iblis, bukankah iblis diciptakan Allah dari api “Allah berfirman:”apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Nabi Adam as) diwaktu aku menyuruhmu?” ilbis menjawab:”aku lebik baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”
[QS al A’raf: 12]
Dan manusia diciptakan dari tanah mengutip salah satu ayat “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah “ [QS Al-Mu’minun: 12].
Bisa dibedakan apakah Ahok keturunan iblis atau bukan sesuai dalil diatas yang semestinya seorang ustadz tidak asal berucap sehingga terjadi kesalahan yang didalilkannya.
Semestinya Al Habsy bisa membedakan antara “berprilaku iblis” dengan “keturunan iblis” sebagaimana yang diucapkannya.
Jadi, Perlu dipertanyakan status “Ustadz” yang disandang Ahmad Al-Habsyi,apakah diakui atau ngaku-ngaku sendiri.
Poin 4, Sebagai pengurus MUI yang lebih bersifat penyejuk maupun independen tetapi kenyatannya ucapan tersebut cenderung menambah panas dan ditambah MUI mengeluarkan surat pernyataan “Penghinaan agama” yang sangat asal-asalan dan tendensius tanpa melakukan cek dan ricek terutama meminta keterangan Ahok.