Sampai hari ini Reza Artamevia masih konsisten membela Penasehat Spiritualnya AA.Gatot, apa yang dilakukan AA tersayang tidak akan mengubah sikap Reza walaupun sudah jelas dan nyata terbukti melakukan pelanggaran hukum telah menyimpan obat-obatan terlarang dan alat perlengkapan lainnya.
Berharap mendapat ketenangan rohani dengan mendatangi Penasehat Spiritual di Padepokan Brajamusti saat ada masalah "Terbukti", Reza mulai merasakan ketenangan, kedamaian, ketentraman, lebih religius dan lain sebagainya ternyata resepnya adalah direcoki obat-obat herbal tersebut, konon kabarnya makanan tersebut adalah makanan khusus jin, apakah Reza termasuk golongan jin sehingga begitu berani konsumsi makanan jin tersebut ?
Begitu juga hubungan kedekatannya terhadap AA tersayang yang membuat patah hati sebagian arjuna pencari cinta. Tidak hanya mendapat ketenangan rohani, jasmani juga didapat Reza berupa tempat tinggal (Apartemen) yang dilengkapi berbagai fasilitas sehingga ada kabar isu guru dan murid sudah jadi pengantin siri.
Ada apa dengan mereka ? Apakah Reza Istri siri AA tersayang ? Mungkin saja terjadi dan tidak bisa dipungkiri sinyal tersebut dibuktikan dengan pernyataan Reza yang setiap saat selalu membela AA tersayang.
Yayasan yang menaungi Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo yang dikepalai seorang Penasehat Spiritual bernama Taat Pribadi.
Sang penasehat spiritual harus menghadapi persoalan hukum akibat perbuatannya yang disangka sebagai otak pembunuhan terhadap dua orang pengikutnya dan disangkakan juga melakukan penipuan penggandaan uang.
Perlahan tapi pasti kasus Kang mas kanjeng terkuak dan terbukti dengan munculnya beberapa video aktifitasnya melakukan sulap bin kadabra dan para korban mulai bermunculan melaporkan, bahkan Polisi harus membuka posko pengaduan masyarakat khusus korban Kang mas Kanjeng.
Artinya, Banyak sekali korban yang berjatuhan ditangan Kang mas Kanjeng sehingga Polisi harus buka Posko dibeberapa daerah.
Catatan penting yang diambil adalah laporan dari anak korban yang sudah almarhumah (ibu pelapor) mencapai sekitar 200 miliar berasal dari Sulawesi Selatan yang kebetulan daerah asal Marwah Daud Ibrahim. Apakah korban tersebut adalah rekomendasi Marwah Daud ?
Namun apa yang terjadi dengan para korban, tidak membuat bergeming bagi Marwah Daud seperti halnya dengan Reza, sang ratu tetap konsisten dan ngotot bela sang pangeran Kanjeng, bahwa apa yang dilakukan sang pangeran seperti penggandaan uang diyakini benar adanya, bahkan sang ratu tidak segan memberi beberapa pujian kepada pangeran seperti contoh“Nyamuk mampir ditubuhnya pun tidak ditepuk" (sumber: tribunnews.com).