Bayangkan, seandainya sebulan bisa deklarasi satu Ormas dan sejenisnya, setahun menjadi 12 Ormas. Selama Ahok menjabat Gubernur DKI, jika 5 tahun Ahok menjabat dikalikan 12 Ormas maka total ormas 5 tahun mencapai 60 ormas, sungguh “Edan” menakjubkan !
Inilah kelebihan Dewa Kepret yang memiliki IQ diatasnya rata-rata mengalahkan orang yang punya belasan title ijazah.
Bisa dibuktikan dengan kehadiran beberapa tokoh seperti Prof.Yusril Ihza Mahendra ahli Hukum Tata Negara beberapa waktu lalu ke rumah Dewa Kepret.
Artinya, betapa hebatnya Dewa Kepret didunia politik, hanya lulusan SMA dengan bermodalkan sebagai musisi nol politik bisa mempengaruhi para orang terdidik, mantan pejabat Negara, ketua umum partai besar, politikus lagi.
Pantaskah kita beri gelar “Puyuh Kepret” burung puyuh tukang bertelur ? Sangat tidak pantas, pantasnya diberi gelar kehormatan Honoris Causa “Dewa Kepret”, karena kepretannya melebihi kepretannya Rizal Ramli si Rajawali Kepret.
AMJAS
Tidak cukup hanya gerakkan “Orang Kita”, untuk memperkuat posisinya sebagai “anti Ahok”. Dibuatlah ruang lingkup yang lebih kecil, dengan membentuk Aliansi Masyarakat Jakarta Selatan (AMJAS) yang hanya mencakup Jakarta Selatan, agar ruang gerak Ahok dapat dipantau dengan tujuan penolakkan, Ahok tidak diperkenankan ada di Jakarta Selatan dalam kegiatan apapun.
Adanya hujan lebat di wilayah Jakarta Selatan terutama daerah Kemang dan Petogogan yang berakibat genangan air, apakah Ahok perlu hadir di sana atau tidak, tidak perlu dipersoalkan. Jika hadir tentu akan dihadang oleh AMJAS dan jika tidak hadir apakah AMJAS akan mengatakan “Orang kebanjiran, mana Ahok kok ga datang? Ga ada pedulinya.Sifat danPrilaku yang tidakperlu dilakukan bagi orang yang sehat akalnya kecuali akalnya tidak sehat.
Untuk melakukan penolakkan terhadap Ahok, tidak cukup aliansi AMJAS hanya satu wilayah Jakarta Selatan saja, tentu perlu semua wilayah DKI Jakarta dibentuk aliansi tersebut, misalkan di Jakarta Timur dibentuk AMJAT, Jakarta Utara namanya AMJUT, Jakarta Barat disebut AMJAB termasuk di kepulauan seribu disebut AMPLAS.
Jika terbentuk semua maka Jakarta tidak ada tempat lagi buat Ahok, maka Dewa Kepret berbahagia dan bersorak-sorai bersama orang-orang yang kurang sehat akalnya.
Ini yang perlu dipikirkan Dewa Kepret selama kantong celananya masih tebal, semoga akhirnya tidak AMBLAS dan AMSYONG