Betul apa yang dikatakan Ahok, bahkan Ahok kaget dengan sikap Emak yang ternyata mudah terbawa perasaan alias Baper. Bagaimana nanti berhadapan dengan isi Kota Jakarta yang beraneka macam tersedia.
Emak mungkin lupa sebelumnya pernah kritik Ahok membandingkan penanganan kasus Dolly dengan Kalijodo. Ahok menanggapinya dengan santai, tidak membawa-bawa warga DKI.
Emak mungkin lupa juga pernah kritik soal trotoar “trotoarnya yang tidak layak untuk pejalan kaki. Jakarta kayak tidak ada pemerintah, Trotoarnya jelek”.
Apa yang dilakukan Ahok setelah dikritik Emak ? bukannya marah justru Ahok instruksikan bawahannya belajar ke Surabaya.
Bayangkan, selama ini Ahok dianggap suka marah dan bicara kasar ternyata punya jiwa besar. Artinya tidak semua hal Ahok harus begitu
Bagaimana mau berhadapan dengan Ahok di Pilgub terutama dalam ajang berdebat kalau terbawa perasaan.
Kita berharap seandainya Emak ditunjuk jadi Calon Gubernur, KPU membuat jadwal “Debat Calon” memperpanjang durasi waktunya dalam Sesi bebas Tanya Jawab antar Calon, agar kita bisa melihat sejauh mana kelas bahasa intelektual mereka berdua (Risma vs Ahok).
Apakah Risma mampu memahami pertanyaan Moderator “Debat Calon” ? kalau tidak mampu memahami pertanyaan, bagaimana bisa memahami bahasa intelektual Ahok ?
Salam Baper......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H