Dengan mencalonkan Risma belum tentu akan terpilih, karena masyarakat Jakarta adalah masyarakat super sibuk, sehingga tidak ada waktu untuk mencari informasi tentang calon lain.
Mereka hanya tahu Ahok Gubernur DKI Jakarta, keluar dari rumah ingat Ahok, pulang kerja ingat Ahok, dimanapun kita berada di wilayah DKI Jakarta selalu ingat Ahok, sampai orang sakitpun ingat Ahok, dan bahkan sakit batuk sampai mengeluarkan suara Ahok “A..hok..hok..hok..hok” (kebiasaan batuk si @Bocah Tua Nakal) luar biasa fenomenal sekali sehingga dapat diperkirakan hanya segelintir masyarakat DKI Jakarta yang ada waktu cari informasi tentang calon lain.
Di luar, Bung Djarot mungkin bicara tidak ada masalah partai calonkan Risma, tetapi didalam hatinya tentu akan merasakan sakitnya seperti ditusuk-tusuk tanduk kambing milik Masinton. Kejam..!
Akhir dari perenungan Sang Loyalis :
“Apalah artinya kekuasaan tanpa loyalitas, seperti yang ditunjukkan Bung Djarot dengan terpaksa menolak Ahok demi Partai”
“Apalah artinya kekuasaan melangkahi loyalitas, seperti yang dimiliki Bung Djarotdengan terpaksa menerima pragmatisme partai”
Salam Banteng Galau….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H