Beberapa kesempatan PDIP memberi sinyal positif, pintu PDIP selalu terbuka untuk Ahok dan beberapa kesempatan Mbok’e PDIP dengan Ahok kelihatan akrab sekali seperti ibu dan anak angkat. Dari sikap PDIP terhadap Ahok ternyata tetap tidak mampu menggoyahkan pendirian Ahok untuk tetap diluar partai politik.
Setelah mendapat dukungan dari partai Nasdem dan Hanura, kemudian disusul Partai Golkar bukan malah membuat dilema Ahok untuk memilih lewat jalur parpol atau Perseorangan, justru semakin menambah percaya diri dan memperkokoh posisi Ahok di jalur Perseorangan.
Dengan dukungan dari Nasdem, Hanura, dan Golkar, Ahok sudah mendapat 24 kursi di DPRD DKI Jakarta yakni Nasdem dengan 5 kursi, Hanura dengan 10 kursi, dan Golkar dengan 9 kursi. Jumlah tersebut sudah memiliki cukup kursi untuk memenuhi persyaratan maju melalui partai politik pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Dengan begitu langkah apa yang akan dilakukan Ahok terhadap partai politik yang mendukungnya ?
Langkah yang diambil Ahok adalah melakukan musyawarah dan mufakat dengan tiga partai politik yang mendukungnya tersebut, untuk mempersiapkan Calon Wakil Gubernur DKI cadangan, jika seandainya dalam verifikasi pendaftaran di KPU bermasalah dan ditolak, maka akan ditempuh jalur partai politik dengan mengganti Calon Wakil Gubernur alternative lain atau Heru Budi Hartono tetap didukung dengan syarat jadi kader partai dari salah satu partai pendukung Ahok jika ingin diusung. Ini salah satu kesempatan Partai pendukung Ahok melakukan penawaran/lobi politik terhadap Heru, karena posisi partai sudah diatas angin sebagai pengusung. Jika Heru menolak maka siap-siap akan diganti calon lain.
Dilihat dari bahasa tubuh dan pikiran Ahok dan beberapa nama yang sering disebut dalam suasana santai, kemungkinan lebih condong ke Calon jenis kelamin perempuan. Siapa saja calon-calon kuat Wakil Gubernur DKI cadangan lewat jalur Parpol ? (ada salah satu calon paling cantik pilihan penulis).
Calon dari partai Golkar: Nurul Arifin
Kenapa calon wakilnya harus perempuan ? mungkin salah satu obat untuk menyembuhkan penyakit “tekanan darah tinggi” Ahok.
Untuk sementara kita tunggu apa yang akan disajikan dua tokoh tersebut, Tokoh yang satu sibuk dihantui rasa cemas “terjun indah”, dan Tokoh yang satunya lagi sibuk memilih Calon wakil "cantik dan seksi".
Salam terjun indah...