Kita sering mendengar STMJ, tidak tahu pasti kapan Gerakan STMJ bermula, yang pasti gerakkan tersebut adalah gerakkan untuk memulihkan kondisi tubuh yang dalam keadaan lemah, letih dan lesuh. Siapapun yang ikut bergabung dalam Gerakkan STMJ akan mendapatkan suntikkan Susu Telur Madu Jahe / STMJ khusus di DKI Jakarta. Selama DKI Jakarta dipimpin Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak perlu khawatir, dipastikan STMJ tidak akan langka apalagi disaat Bulan Ramadhan. Para Calon Gubernur DKI Jakarta dijamin dalam kondisi sehat, segar, bugar walaupun gagal nyalon seperti wajah dibawah ini :
Jawabannya jelas bertambah depresi, kenapa nama-nama seperti gambar diatas tidak masuk bidikkan MPJ ? Gerakkan MPJ secara tidak langsung telah melakukan “penghinaan” terhadap Calon Gubernur lain khusus yang beragama islam, karena mengkotak-kotakkan para tokoh islam satu dengan yang lainnya, seolah-olah 7 tokoh dari MPJ lebih baik daripada tokoh diluar itu. Sungguh menyedihkan tokoh islam yang tidak dianggap oleh MPJ.
Kita tahu banyak tokoh-tokoh islam yang mempunyai potensi memimpin DKI Jakarta dari pada 7 tokoh islam yang didorong oleh Gerakkan MPJ, seperti foto diatas:
Ahmad Dhani
Dari awal begitu semangat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI yang pada akhirnya menyerah dengan alasan tidak punya modal “kere”. Untuk mengembalikan semangat Ahmad Dhani seharusnya Gerakkan MPJ mempertimbangkan namanya dalam jajaran tokoh religius, karena Ahmad Dhani adalah seorang muslim yang sangat taat. Taat dalam berbagai hal seperti “taat” selalu konsisten menyerang Ahok, serta pernyataan-pernyataan yang meracau-balau.
H.Lulung
Jangan diragukan lagi keislamannya, pengalaman politiknya, pengalaman waktu hidup susah, dan termasuk putra daerah. Seluk beluk Jakarta sudah dilahap habis, apalagi disekitaran Tanah Abang mempunyai kenangan manis yang tak terlupakan. Sosok yang sangat matang seperti buah, kalau kematangan hasilnya “busuk”.
Bukti keislamannya disatu kesempatan dia pernah mengucapkan “gue islam taat“, jadi tidak perlu diragukan lagi. Kalau ada yang meragukan dia berarti anda itu “Peragu” seperti OMBEYE yang sudah mendirikan Paguyuban Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) untuk mengenang masa jayanya. dan rencana selanjutnya diyakini akan mendirikan Paguyuban Kader Koruptor untuk mengenang kader-kader Demokrat yang berprestasi korupsi.
Fahrurrozi Ishaq
Sosok yang semestinya dipertimbangkan oleh Gerakkan MPJ, kenapa tidak masuk daftar 7 Tokoh Islam ? Padahal Fahrurrozi Ishaq adalah Gubernur Tandingan DKI Jakarta yang sarat pengalaman hingga sekarang masih memimpin Jakarta. Pemimpin yang wajib diapresiasi karena selama memimpin tidak menerima gaji alias menolak digaji (memangnya siapa yang mau gajiin dia? Hantu kali…).
Sebagai petahana wajib hukumnya bagi “Gerakkan” apapun harus memasukkan namanya termasuk Gerakkan MPJ. Track Record sebagai Gubernur Tandingan DKI Jakarta sangat jauh lebih unggul dan berpengalaman dibandingkan dengan 7 Tokoh Islam versi MPJ yang belum pernah menjadi Gubernur sebelumnya.
Contoh dari tiga tokoh islam diatas adalah sosok-sosok teladan yang tidak masuk dalam daftar 7 Tokoh Islam versi MPJ perlu dipertanyakan. Sejauh mana kredibilitas Gerakkan MPJ tersebut tidak jelas dan buram, padahal masih banyak tokoh-tokoh islam lainnya yang ingin mencalonkan diri sebagai Gubernur maupun Wakil Gubernur DKI Jakarta yang perlu dipertimbangkan.
Oleh karena itu, dari pada para tokoh islam yang tidak masuk di Gerakkan MPJ, ada baiknya bersatu mendirikan Gerakkan “GTJ” yaitu Gerakkan Teladan Jakarta, suatu Gerakkan dimana calon Gubernur DKI Jakarta harus memiliki visi-misi, salah satunya yaitu sebagai contoh teladan mencintai produk-produk Indonesia khususnya DKI Jakarta agar tidak menggunakan produk impor, misalkan sapi tidak impor dan lain-lain.
Bisa mencontoh seperti yang sering kita dengar dari ucapan Alim Markus dalam sebuah iklan “Cintailah Produk-Produk Indonesia…”
Jadi, jika para tokoh islam gagal dicalonkan atau gagal terpilih di Pilgub DKI, maka GTJ (Gerakkan Teladan Jakarta) bisa beralih menjadi GTJ (Gerakkan Tukang Jualan) produk-produk Indonesia. Minimal tukang jualan obat herbal, obat kuat herbal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H