Mohon tunggu...
wara katumba
wara katumba Mohon Tunggu... pengusaha -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membandingkan Prof.Gayus Lumbun dengan Ketua BPK Ngumpul Diskusi Bersama Politisi Amburadul

18 April 2016   14:50 Diperbarui: 18 April 2016   16:31 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapa yang tidak kenal politisi senior PDIP Prof.Dr.Gayus Lumbun.SH.MH yang sekarang aktif sebagai Hakim Agung di Mahkamah Agung. Sosok yang cukup bersih, setiap diskusi selalu menyampaikan substansi materi sesuai bidangnya di hukum. Selama menjabat di MA apakah kita pernah melihat diskusi dia sampai diluar konteks hukum hingga menyerang seseorang apalagi menyangkut bahasa politis? Silakan dicek! Dia sadar bahwa sebagai pejabat tinggi negara harus menjaga dan membawa diri di posisi yang semestinya.

Apa kaitan dengan Harry Azhar Aziz selaku ketua BPK? Kaitannya adalah sama-sama dari partai politik, saat terpilih sama-sama aktif di DPR, jabatannya sama selevel pejabat tinggi negara, jenjang pendidikannya sama S3. Hanya ucapan dan kelakuannya yang berbeda, yang satu bisa membawa diri dan yang satu lagi tidak tahu diri.

Dimana saja talkshow maupun diskusi sebagai narasumber baik di forum resmi maupun tidak resmi, sang pakar hukum selalu berhati-hati mengeluarkan pendapatnya seputaran soal hukum tanpa sedikitpun menyinggung persoalan politik maupun menyerang seseorang. Ini keunggulan Prof.Gayus Lumbun yang cukup netral sebagai Hakim Agung walaupun dari partai politik. Dalam hal pribadi juga tidak ada masalah.

Beda dengan Dr.Harry Azhar Aziz selama menjabat ketua BPK hasilnya kontroversi. Bisa dilihat dagangan rutinitasnya seperti contoh jualan opini WTP(Wajar Tanpa Pengecualian) atau WDP(Wajar Dengan Pengecualian) selalu menjadi momok bagi kepala daerah setiap tahun. Bisa dilihat beberapa daerah masuk WTP tetapi kepala daerahnya tersangkut korupsi. Tidak jelas yang diaudit apanya! Jangan -jangan ada transaksi jual-beli audit opini?

Kita ketahui ketua BPK sebelumnya juga tersangkut kasus korupsi dengan harta yang cukup fantastis, apakah lembaga tinggi negara tersebut sarangnya KKN ? Munculnya kasus pembelian lahan Sumber Waras yang diaudit BPK sempat-sempatnya berani dibilang ngaco oleh Ahok, apakah ini cerminan bahwa BPK itu bobrok atau pemimpinnya yang bobrok ?

Belum selesai masalah Sumber Waras, muncul lagi sumber masalah dari Panama tercantum nama perusahaan SHENG YUE International Limited milik ketua BPK. Hebat! Satu-satunya milik pejabat tinggi negara di negeri ini. Perusahaan yang sudah jelas tujuannya untuk menyembunyikan aset dan ngemplang pajak.

Belum selesai masalah perusahaan SHENG YUE, muncul lagi video oknum pegawai BPK Imam Supriadi menantang Ahok dan berujar rasis demi membela kaisarnya si ketua BPK. Mungkin dengan melakukan seperti itu dia berharap akan diberi reward oleh sang kaisar SHENG YUE. Enak sekali! Maaf ya! Minimal reward yang diberi adalah dipecat. Tunggu saja apakah dipecat atau tidak, masyarakat akan melihat.

Belum selesai masalah video pegawai BPK, muncul lagi pernyataan-pernyataannya sang kaisar dalam diskusi di Warung Daun markasnya si tai pan Hary Tanoe Cikini, Jakarta pusat. Hadir politikus sangat pintar dan selalu benar Fadli Zonk (Mr.macho). Cocok sekali berkumpul para politisi diskusi dengan bau-bau politis seperti yang di sampaikan sang kaisar ketua BPK. salah satu contoh isu yang diangkat sang kaisar SHENG YUE adalah masalah personal Ahok, mengatakan Ahok diperiksa tiap jam ke kamar mandi  "Ketua BPK : Saat diperiksa Soal Sumber Waras, Ahok Tiap Jam ke Kamar Mandi" (sumber kompas.com). Kemungkinan cctv terpasang di kamar mandi sehingga sang kaisar tahu juga warna celana dalam Ahok saat di kamar mandi.

Sangat jelas substansi perkara yang dibahas sudah ngaco, mungkin sang kaisar mewakili BPK(Badan Politik Keuangan) sehingga tidak bisa membedakan mana posisi dia sebagai pejabat tinggi negara maupun posisi dia sebagai politisi. Dia sudah lupa kapasitasnya sebagai ketua BPK, ngumpul di tempat yang tidak layak, pernyataan yang ditanggapi oleh sesama politisi seperti Mr.macho semakin sempurna diskusi tersebut. Kolaborasi si ngaco dengan Mr.macho menjadi pengaco amburadol.

Semakin tidak jelas dan sudah layak sang kaisar SHENG YUE bukan lagi mengundurkan diri tetapi harus berkemas dan hengkang dengan cara tidak perlu pamit dari BPK tanpa menggunakan celana.

Dari poin-poin "belum selesai masalah" di atas sangat jelas sekali bagaimana perbandingan kapasitas dan tanggung jawab antara Prof.Gayus Lumbun dengan ketua BPK. Jadi jelas mana pemimpin sebagai cerminan kebobrokkan dari lembaga itu sendiri yang ngaco dan amburadul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun