Mohon tunggu...
wara katumba
wara katumba Mohon Tunggu... pengusaha -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik "Janda Perawan" a la Saepul Jamil

21 Februari 2016   15:11 Diperbarui: 21 Februari 2016   16:45 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari kasus bang ipul mengingatkan penulis waktu masih sekolah pernah kenal beberapa pria yang memiliki istri, mereka bahkan memiliki anak lebih dari satu anak. Betul apa yang ditulis salah satu k-er tentang LGBT bahwa justru para pendidik ada yang sebagian mengidap LGBT. Kebetulan yang penulis kenal dari profesi pendidik, itu yang perlu diperhatikan biasanya berawal dari dunia pendidikan, contoh kasus JIS, (warning bagi ortu).

Disamping punya istri dan memiliki anak, mereka juga menyukai sesama jenis "laki perempuan ok", kalau dunia politik dalam hal urusan partai atau pemerintahan ada istilah "politik 2 kaki", namun yang ini dunia politik urusan kenthir ala kompasiana dengan istilah "politik 4 kaki" dari 2 kaki pria dan 2 kaki wanita sama dengan 4 kaki, atas bawah ok, kanan kiri ok, semua ok, gileeee serba guna kayak kipas angin multi fungsi...

Siapa yang tidak kenal dengan bang ipul postur tubuh macho, gagah perkasa, lumayan tinggi besar ukuran indonesia, tampan, religius, kulit kuning langsat, penyanyi dangdut top terkenal. Perempuan mana yang tidak tertarik dengan bang ipul sampai gonta gati pasangan tidak terhitung banyaknya. Pria mana yang tidak iri dengan kesempurnaan bang ipul? Malah kaum pria ikut ngefans juga seperti si korban DS, jangan-jangan si korban seleranya sama dengan bang ipul? Tarifnya belum lunas jadi ngambek, merajuk asoy.hhhh....

Awal hubungan bang ipul dengan Dewi Persik (depe) di ketahui publik tentu banyak penggemar bang ipul yang patah hati terutama kaum wanita, bagaimana dengan kaum pria apakah ada yang patah hati?, tetapi yang jelas kaum pria banyak yang patah hati kepada Depe termasuk si penulis, bayangkan saja bagaimana sosok Depe yang bikin ngiler, body aduhai dengan goyang gergajinya, manis, cantik, seksi, walaupun tidak tinggi namun dengan berpasangan dengan bang ipul termasuk kategori pasangan yang serasi dan selaras paling tidak bisa memperbaiki keturunan minimal ukuran tinggi semampai.

Ada harapan besar bagi para pria maupun penulis untuk meraih cinta Depe dimasa-masa mereka belum terikat, namun setelah mereka menuju "tragedi pelaminan" pupus sudah semua harapan penulis dan kaum pria, hanya bisa mengkhayal melihat mereka sambil gigit jari dan berpikir kapan siDepe hamil.

Berjalan beberapa tahun mengarungi rumah tangga, sampai diujung tanduk kepala tersiar kabar keretakan rumah tangga berakhir dengan perceraian, berbagai alasan diungkap dari segi minimnya religius Depe yang diharapkan bang ipul sebagaimana yang sering ditonjolkannya sebagai sosok religius. Alasannya masuk akal pada waktu itu.

Dengan terkuaknya kasus penyuka sesama jenis, maka terbantahkan dengan alasan di atas dan pengakuan-pengakuan Depe beberapa hari ini seperti yang termuat di wowkeren.com "Dewi Persik ternyata tak pernah dijamah Saepul Jamil".

Apabila Depe benar-benar tidak dijamah bang ipul selama menjadi istrinya, maka akan menambah perbendaharaan kata yang biasanya kita mengenal namanya janda anak satu/seterusnya, janda tanpa anak, janda muda, janda tua, janda kembang, janda cantik, penyebab dari kasus bang ipul maka si Depe cocoknya disebut JANDA PERAWAN, status baru yang langka terjadi apalagi untuk kalangan artis.

Tentu secara politik Depe dan termasuk yang mulia terhormat anggota DPR di senayan harus berterima kasih kepada bang ipul karena secara tidak sadar telah menciptakan bahasa politik baru yang dapat di terapkan terutama buat yang mulia terhormat DPR yaitu "politik 4 kaki" dan "politik janda perawan". Sebagai bentuk apresiasi kepada bang ipul harus diberi penghargaan dari penulis, termasuk MURI dan planet kenthir..

Kenapa ada bau politik? Penulis menhormati bang ipul karena pernah ingin mencalonkan diri di pilkada walaupun gagal, jadi paling tidak bang ipul sedikit kecipratan bau politik (bukan bau anyep-anyep ya..).

Status "janda perawan" yang diemban Depe berjalan singkat karena tidak lama kemudian ada seorang pria beruntung berprofesi artis bernama Aldi Taher meminang Depe sebagai istri siri. Ternyata hubungan mereka berjalan singkat, berujung perceraian tidak diketahui apa penyebabnya. Apakah si Ardi mengalami "tragedi pelaminan" peristiwa pemotongan yang dilakukan Depe dengan jurus "goyang gergaji" atau tidak? bisa dibaca artikel penulis "saepul jamil korban goyang gergaji?". Tinggal klik "wara katumba" bebas abonemen PLN.

Seandainya Ardi mengalami " tragedi pelaminan" maka si Depe kembali lagi menyandang status "janda perawan", dan apabila Ardi tidak mengalami tragedi tersebut berarti pintu rumah Depe telah diketok Ardi, status Depe menjadi " janda tanpa anak", hanya mereka yang tahu, kita tunggu konfirmasi dari Depe.

Untuk Depe agar segera ganti jurus goyang gergaji dengan jurus lain yang tidak membahayakan, agar tidak memakan korban lagi...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun