Mohon tunggu...
wara katumba
wara katumba Mohon Tunggu... pengusaha -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jika Ahok Sukses 2017, Waktunya Parpol Dibubarkan

13 Februari 2016   10:36 Diperbarui: 13 Februari 2016   16:51 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain partai politik adalah sebagai pondasi untuk membentuk, menelurkan calon-calon pemimpin yang terbaik seperti bupati, walikota, gubernur maupun presiden dan jabatan-jabatan publik lainnya, namun dilain sisi tanpa melalui partai politik juga mampu untuk mencapai suatu kepemimpinan yang mandiri dan independen seperti yang di raih seperti contoh Aceng Fikri semasa menjadi Bupati Garut.

Tentu ini bisa dilakukan seorang Ahok yang ingin mandiri dan independen yang jelas harus mendapat dukungan daripada masyarakat itu sendiri, apabila Ahok sukses sebagai calon Gubernur independen DKI Jakarta yang didukung partai politik, maka ini yang pertama kali dan pemecah rekor wajib masuk muri sebagai calon independen yang didukung partai politik.

Ini adalah tamparan keras bagi partai politik yang tidak mampu mengolah dengan baik dan benar, pengkaderan yang gagal yang seharusnya dilakukan pengurus partai, justru pengurus-pengurus partai politik yang perlu dikaderi supaya bagaimana menjadi contoh dan teladan yang baik buat calon-calon pemimpin masa depan. Banyak contoh pentolan partai politik melakukan korupsi dimana-mana, korupsi secara berjamah, terjadi pemerasan, kekerasan dll. Jadi partai politik itu tidak ada contoh manfaatnya hanya sebagai sarang untuk kepentingan kelompok dan golongannya saja.

Kalau dulu ingin mencalonkan diri harus ngemis-ngemis, tawar-menawar harga ke partai politik kalau cocok lanjut, kalau tidak cocok good bye!. Namun sekarang adanya fenomena Ahok maka terjadi perubahan dari calon independen dicari dan didukung partai politik seperti dukungan partai nasdem ke Ahok, secara politik tentu nasdem sangat memalukan, namun secara sosial tentu ini harus didukung karena dilihat dari sisi kualitas sang calon, dengan penuh kesadaran nasdem sebagai partai baru mampu menunjukkan sebagai partai yang mengedepankan calon-calon pemimpin yang bermutu, tentu ini contoh baik yang harus diikuti partai-partai lain.

Ada yang salah dengan partai politik dan demokrasi kita jadi apabila Ahok sukses terpilih di 2017 sebagai gubernur DKI Jakarta dari jalur independen, maka ke depan kemungkinan besar calon-calon independen seperti Ahok akan banyak bermunculan, dan akhirnya sudah sepantasnya partai politik dibubarkan.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun