Mencampuradukan dua permasalahan yang beda statusnya dengan tingkat kadar baik dan buruknya juga berbeda justru, sebuah upaya pengaburan persoalan. Entah apa yang ingin diperoleh Amin Rais ketika mengaburkan dua persoalan tersebut, yang seolah-olah memiliki keterkaitan erat dan terjadi pada rentang waktu yang sama.
Program sertifkat tanah gratis merupakan salah satu program unggulan dari Presiden Jokowi yang justru tidak serius dilakukan oleh presiden sebelumnya. Program tersebut saat ini dapat terlaksana dengan baik tentunya membutuhkan komitmen yang kuat serta kepemimpinan yang tegas. Tanpa komitmen dan kepedulian kepada masyarakat sulit kiranya program ini akan berjalan dengan baik seperti yang sekarang ini terjadi. Jauh lebih rumit dan kompleks mengurus persoalan tanah milik rakyat yang jumlahnya puluhan juta bila dibandingkan mengurusi yang kelompok yang besar-besar. Pemerintah sendiri mentargetkan di tahun 2023 sebanyak 126 juta bidang tanah disertifikasi
Program ini juga butuh kepemimpinan yang tegas dari pimpinan tertinggi di negara ini. Karena sudah pasti program ini akan mendapat tantangan dan hambatan dari berbagai pihak, termasuk kalangan birokrasi sendiri yang selama ini sudah merasa nyaman dengan pola yang biasa dilakukan.
Belum lagi harus berhadapan dengan bermacam tuduhan seperti dilontarkan para tokoh kepada Jokowi, mulai dari program pencitraan sampai dengan disebut ngibul. Tentunya hal tersebut merupakan ujian keikhlasan bagi seorang pemimpin untuk tetap istiqomah dalam menjalankan kebijakannya. Walaupun sudah bekerja keras namun tetap masih ada pihak-pihak yang tidak menerima dan bahkan menyudutkan dirinya.
Saya mendoakan semoga di usianya yang tidak muda lagi, Pak Amien Rais bisa lebih bijaksana dan meneduhkan apabila mengeluarkan pernyataan. Jangan sampai masyarakat dibuat gaduh dan muncul bibit-bibit kebencian serta saling menyudutkan antar pemimpin bangsa. Sampaikan data dan fakta yang relevan serta sesuai dengan konteks persoalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H