Mohon tunggu...
Wa OdeRamla
Wa OdeRamla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Kendari

Mahasiswa IAIN Kendari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Bisnis Menjelang Bulan Ramadhan

30 Maret 2022   21:50 Diperbarui: 30 Maret 2022   21:54 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Etika bisnis menjelang bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan sudah di depan mata dan tentu saja banyak yang harus di persiapkan umat muslim untuk menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan.

Bukan hanya itu di bulan suci Ramadhan akan menjadi ladang rezeki bagi usaha atau bisnis  makanan nantinya. Karna seperti yang kita ketahui di Indonesia memiliki tradisi unik pada bulan Ramadhan yaitu berburuh takjil atau makanan untuk berbuka puasa nantinya.
Dan dalam kesempatan ini bisa di manfaatkan untuk parah pedagang makanan untuk meraup keuntungan dengan cara yang halal.

Dan dalam menjalankan bisnis nya tentu saja harus mengikut prinsip prinsip etika dalam berbisnis agar bisnis yang di jalankan tetap lancar dan menghasilkan keuntungan yang halal.

Etika bisnis sendiri terdiri dari 5 yaitu : Kebenaran, Tanggung Jawab, Kesatuan, kehendak bebas, dan keseimbangan.

Dan yang akan kita bahas pada artikel ini yaitu etika bisnis kebenara. Dimana kebenaran ini harus di ada dalam diri setiap individu dimana kita harus selalu berisikap dan berkata jujur.

Sikap kebenaran dalam etika bisnis memiliki makna kebenaran tetapi juga mengandung unsur kebajikan dan kejujuran. Dalam hal ini kebenaran yang di maksud sebagai perilaku benar, niat dan sikap yang meliputi proses memperoleh komoditas untuk upaya menetapkan kebenaran.

Dengan kata lain etika bisnis kebenaran ini sangat di butuhkan untuk para pebisnis karena dalam berbisnis di butuhkan kebenaran atau kejujuran pemilik usaha kepada konsumen agar tidak menimbulkan rasa tertipu atau kerugian dalam usahanya nanti.

Contoh nya seperti : Jika kita menjual barang secara online di salah satu  aplikasi belanja  online kita harus mendiskripsikan segala hal yang berkaitan  dengan barang yang akan kita jual dengan jujur dan antara barang yang kita jual dan yang akan  di terima oleh pembeli harus sesuai dengan deskripsi yang telah kita cantumkan, Agar konsumen tidak merasa tertipu.

Salah satu hadist yang berkaitan tentang kebenaran diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang berbunyi : 

"Dari Abdullah bin Mas'ud dari Nabi SAW bersabda; sesungguhnya kejujuran itu membawa pada kebaikan dan kebaikan itu membawa (pelakunya) ke surga dan orang yang membiasakan dirinya berkata benar(jujur) sehingga ia tercatat disisi Allah sebagai orang yang benar, sesungguhnya dusta itu membawa pada keburukan (kemaksiatan) dan keburukan itu membawa ke neraka dan orang yang membiasakan dirinya berdusta sehingga ia tercatat disisi Allah sebagai pendusta."

Dari hadist di atas dapat kita lihat bahwa kebenaran atau kejujuran harus di miliki oleh setiap diri individu dan dalam Hadist sudah di jelaskan bahwa dusta atau lawan dari kebenaran membawa kemaksiatan atau keburukan. Dalam dalam menjalankan bisnis tentu kita harus menjalankan dengan kebenaran dan kejujuran apalagi pada saat bulan suci Ramadhan akan menjadi ladang pahala dan ladang rezeki.

Itu saja artikel ini, bila ada salah kata mohon di maafkan.

Wassalamu'alaikum wr.wb

Nama : Wa Ode Ramla
NIM : 2020050102010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun