Sebagai generasi yang hidup di zaman kemajuan teknologi, informasi, hingga perbankan menuntut seorang generasi muda untuk berpikir lebih jauh tentang masa depan. Menurut data kementerian koperasi dan UKM dan hasil survey yang telah dilakukan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS), menunjukkan bahwa 70 % anak muda di Indonesia ingin menjadi pebisnis. Hal ini sejalan dengan minat kaum muda untuk menjadi pebisnis mengalahkan minat menjadi pegawai kantoran. Dengan demikian, pemetaan inovasi untuk masa yang akan datang menjadi keharusan untuk segera dipikirkan konsepnya.
Berbicara mengenai bisnis tentu tidak asing dengan urusan managemen keuangan. Â Sebab jika ditelisik lebih jauh, ketepatan dalam mengelola keuangan sangat berpengaruh terhadap kesehatan finansial dan wealth management selama bisnis berlangsung. Sehingga dibutuhkan keberadaan rekening yang jauh lebih menjamin keamanan uang jika dibandingkan dengan menyimpan uang secara manual di lemari.
Terlebih lagi saat ini telah memasuki zaman dengan karakteristik orang sekarang kebanyakan menggunakan bank mobile yang bersifat digital dan tentunya lebih memudahkan. Sehingga tidak sulit menemukan orang yang punya rekening pribadi untuk menyimpan tabungannya. Namun di sisi lain bagi mereka yang terjun ke dunia bisnis, mau tidak mau harus membuat rekening berbeda untuk menyimpan uang dari hasil bisnis yang tengah dilakukan. Hal tersebut berguna untuk mencegah tercampurnya saldo pribadi dengan saldo yang tersimpan di rekening bisnis, sehingga pengelolaan keuangan dapat berjalan dengan baik. Transaksi antara kebutuhan bisnis dan kebutuhan pribadi dapat tertata dengan baik. Meski demikian dalam pandangan penulis hal tersebut dianggap terlalu boros rekening dan meningkatkan risiko yakni lupa dengan nomor rekening karena banyaknya rekening cadangan yang telah dibuat. Sehingga dengan mengacu pada realitas tersebut, penulis menganggap bahwa perlu ada inovasi fitur yang mampu memisahkan antara satu jenis tabungan dengan jenis tabungan yang berbeda. Misalnya seseorang yang memiliki tabungan pribadi dan bisnis tidak perlu membuat dua rekening yang berbeda, akan tetapi perlu ada tambahan fitur yang mampu memisahkan dua jenis tabungan tersebut dalam satu rekening yang sama.Â
Inovasi ini diharapkan dapat meminimalisir penggunaan rekening dalam jumlah banyak. Hal tersebut karena memiliki banyak rekening akan merepotkan dari segi aspek biaya administratif dan aspek terawat atau tidaknya tiap-tiap nomor rekening yang ada. Boleh jadi terdapat salah satu nomor rekening yang tidak terawat terlebih jika jarang melakukan transaksi, apabila dibiarkan terus-menerus maka hal tersebut dapat mengakibatkan rekening dormant atau pasif.Â
Dikutip dari website resmi BNI.co.id, rekening atau rekening yang masuk kategori dormant selanjutnya tidak dapat melakukan transaksi pendebetan seperti penarikan tunai, pemindahbukuan/transfer melalui e-channel dan melakukan pembelanjaan di merchant/melalui EDC. Dengan demikian, memiliki satu rekening dengan fitur pemisahan jenis saldo merupakan salah satu solusi.
Penambahan fitur ini merupakan rancangan inovasi di dunia perbankan masa depan, meski begitu inovasi ini hanyalah salah satu opsi dari banyaknya inovasi-inovasi yang ada. Sehingga diperlukan masukan ide, baik dari akademisi perbankan maupun dari nasabah yang setidaknya memiliki pemahaman yang cukup tentang financial technology (FinTech). Karena bagaimanapun juga merancang suatu inovasi diperlukan tindak lanjut baik secara teori maupun praktik, jadi tidak hanya sekedar rencana kosong belaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H