Mohon tunggu...
Wan Yuli Fitriati
Wan Yuli Fitriati Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kamu Inspirasiku

5 Agustus 2023   16:35 Diperbarui: 5 Agustus 2023   16:44 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan kabar bahwa saya lulus pembatik level 1. Pada ujian akhir pembatik level 1, selain mengerjakan soal-soal tes, kami juga harus membuat resume salah satu video inspirasi yang berasal dari PMM, tinggal buka linknya, lalu kita akan langsung diarahkan ke berbagai video yang bisa kita pilih. Saya memilih sebuah video implementasi kurikulum merdeka oleh pak Made, sosok yang sangat familiar terutama bagi guru-guru yang akrab dengan aplikasi PMM. 

Setelah menyimak video inspirasi implementasi kurikulum merdeka-kenali murid lebih dalam, ciptakan pembelajaran yang relevan oleh Made Pujangga, saya mendapatkan banyak pelajaran dari video tersebut. Sebelum mendesain pembelajaran, kita terlebih dahulu harus melaksanakan asesmen diagnostik agar pembelajaran yang dirancang sesuai dengan kebutuhan murid. Asesmen diagnostik membuat kita lebih terpacu untuk mengenali dan memahami kebutuhan belajar murid kita. Data minat, gaya belajar, hobi, cita-cita dan sebagainya yang kita kenal dengan asesmen diagnostik non kognitif ini juga menjadi dasar kita dalam merancang pembelajaran diferensiasi selain dari data asesmen diagnostik kognitif.

Selain asesmen diagnostik, Pak Made juga melaksanakan rangkaian asesmen formatif dan sumatif untuk mengetahui progress belajar anak. Penilaian diri dan sesama teman merupakan bagian dari asesmen formatif yang dilakukan. Di kelas Pak made murid belajar dengan berbagai metode sesuai minat dan gaya belajarnya. Ada yang senang menggambar, mendesain, diskusi, menulis teks dan sebagainya. Murid betul-betul belajar sesuai dengan kebutuhannya. Kelas pun menjadi lebih hidup dan bergairah.

Dalam merancang soal penilaian akhir pun tetap mempertimbangkan kebutuhan belajar murid. Oleh sebab itu soal dirancang oleh MGMP tingkat satuan pendidikan, bukan MGMP tingkat Kabupaten yang biasa terlibat merancang soal. Soal yang dihasilkan pun lebih relevan dan sesuai dengan kondisi di lapangan karena hanya satuan pendidikan yang lebih mengetahui apa yang dibutuhkan oleh murid.

Selain itu Pak made juga kerapkali belajar melalui platform merdeka mengajar sehingga pak made menjadi lebih bersemangat dan termotivasi dalam mendidik murid-muridnya sesuai dengan tuntutan zaman. Semoga bisa mengikuti jejak Pak Made dalam mengimpelementasikan kurikulum merdeka di sekolah kami.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun