Bahagia itu, kita sendiri yang menentukan. Bukan orang lain.
Kamu setuju dengan kutipan di atas? Boleh setuju, boleh tidak.
Banyak orang berpikir, hidupnya bakal bahagia jika punya banyak uang, punya gadget baru, bisa jalan-jalan ke luar negeri, lalu diunggah di media sosial. Namun, apakah yang ditampilkan di media sosial sama bagusnya dengan keadaan di belakang layar? Belum tentu.
Pagi ini temanku tetiba berujar, "Aku bahagia banget hari ini!" Ada apa gerangan? Beberapa teman sedang sakit, pekerjaan menumpuk, tanggal tua belum gajian, banyak kebutuhan perlu biaya, dan segunung masalah dihadap orang lain. Kok temanku bisa bahagia sih?
Hidup banyak masalah itu biasa. Namanya juga hidup. Meski banyak masalah, bukan berarti tak boleh bahagia bukan? Di balik hujan badai pun ada pelangi yang indah.
Menurut temanku, hal-hal kecil yang ia rasakan sepanjang hari sudah membuatnya bahagia. Diberi jus oleh temannya. Dia bisa berbagi makanan. Temannya menggantikannya mengajar saat ia ada keperluan keluarga. Bisa minum kopi yang menambah semangat. Bisa membelikan obat untuk orang tua yang sakit. Diberi kesehatan untuk beraktivitas. Hal-hal kecil itu sudah cukup untuk membuatnya (termasuk kita) untuk mengalami rasa bahagia.
Ibaratnya, ada percikan-percikan kecil saat jalan kita gelap akibat masalah atau tuntutan pekerjaan. Percikan kecil itu yang memberi harapan dan semangat untuk terus melangkah, menjalani kehidupan ini.
Aku setuju. Percikan kecil itu bisa datang dari orang-orang atau keadaan di sekitar kita. Yup, kita sendiri yang menentukan standar kebahagiaan, bukan orang lain.
Mengutip fimela.com, ada orang-orang yang tetap memilih bahagia meski di tengah badai persoalan hidup. Mereka tetap bisa bahagia meski hidup tak selalu berjalan mulus. Sebab, masalah bukanlah penghalang, melainkan peluang untuk berubah dan bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Berikut tips agar tetap bahagia meski hidup banyak masalah:
1) Melihat sisi positif dari setiap masalah
Orang bahagia bisa melihat sisi positif dari masalah yang dihadapi. Di balik kesulitan, pasti ada pelajaran berharga. Mereka tidak fokus pada masalah, tapi peluang yang bisa muncul. Sikap ini membuat mereka lebih mudah menerima keadaan, dan sebagai dari proses belajar dan bertumbuh.