Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Potong Rambut di Pasar, Emang Bagus?

11 Desember 2024   16:17 Diperbarui: 11 Desember 2024   22:34 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jasa pangkas rambut di pasar | foto: screenshoot Youtube/Mas Turis channel 

Rutin memangkas rambut adalah cara menghargai orang lain yang melihatmu. Begitu pesan soft skill trainer dalam sesi yang pernah aku ikuti.

Meski banyak pekerjaan dengan mudah digantikan oleh produk teknologi seperti mesin, robot, atau AI (artificial intelligence); nampaknya profesi pemangkas rambut adalah salah satu yang sulit digantikan. Setidaknya, lambat untuk digantikan.

Sebab, memangkas rambut itu butuh feeling--sesuatu yang tak bisa dipenuhi oleh mesin, robot, atau AI.

Juru pangkas rambut adalah profesi yang sakti, lebih sakti dibanding para menteri. Maksud? Ya iyalah. Siapa yang berani memegang-megang kepala presiden, menariknya ke kiri-kanan, depan dan belakang, selain istri, anak, hingga cucu presiden? Ya juru pangkasnya lah!

Omong-omong tentang tempat memangkas rambut aku punya beberapa kesan unik.

Mencoba ke barbershop

Dulu sekali, saat masih sekolah, aku doyan pangkas rambut ke pasar. Maksudnya ke juru pangkas yang menempati ruko-ruko sekitar pasar. Alasannya, murah meriah, dan lumayan rapi. Meskipun model potongan rambut yang di tempel di poster menghiasi dinding salon belum tentu demikian hasilnya saat rambut kita dipotong.

Di masa kuliah, aku pertama kali mendengar istilah barbershop. Wih, makanan apa tuh?

Tempat pangkas rambut khusus pria. Apa bedanya dengan juru pangkas rambut di pasar? Lebih bergengsi lah! Selain hasilnya lebih memuaskan--mendekati keinginan kita, ada layanan cuci rambut. Wajar, sebab biayanya bisa dua kali lipat dari juru pangkas di pasar.

Semenjak itu aku selalu pangkas ke barbershop. Biar tidak ada fasilitas keramas, asal di kaca ada tulisan "Barbershop", aku masuk juga! Gengsi dong!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun