Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Belajar Teknologi Sampai ke China

1 Desember 2024   00:44 Diperbarui: 1 Desember 2024   00:44 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
China berambisi dalam pengembangan teknologi | foto: IG/trendingbuzz.id 

Di era digital dan keberadaan AI, penguasaan teknologi menjadi sesuatu yang wajib dimiliki setiap negara. Jika mau unggul dalam IPTEK dari negara lain, bangun infrastruktur teknologinya.

China adalah salah satu negara yang paling ambisius dalam mengembangkan teknologinya. Baik dalam hal perekonomian, komunikasi, transportasi, hingga militer. Beberapa waktu lalu viral China sudah membuat drone canggih. Bukan dalam wujud pesawat atau mini helikopter, tapi menyerupai burung, bahkan ikan. Selain itu, China pernah membuat matahari buatan dengan reaktor nuklir. Wow!

Pantas saja ada pepatah, Belajarlah sampai ke negeri China. Hal ini berarti semangat negara China untuk terus melakukan inovasi dalam teknologi harus kita pelajari. Negara tirai bambu ini secara konsisten melakukan inovasi dalam teknlogi. Sehingga, label "Made in China" yang dulu diremehkan banyak orang, kini mulai diperhitungkan.

Ambisi China dalam menguasai teknologi ditampilkan dalam berbagai kejadian. Pelabuhan adalah salah satu jantung perdagangan dunia, sudah sejak zaman kerajaan nusantara. Operator di pelabuhan biasanya adalah manusia yang menggerakkan truk maupun mesin-mesin untuk membongkar peti kemas. Viral di media sosial, proses bongkar muat kapal di China sudah pakai sistem jarak jauh, internet 5G dan digerakkan otomatis pake AI. Selain hemat tenaga, sistem ini efisien karena dikontrol jarak jauh, meminimalisir korupsi dan penyelundupan jika menggunakan tenaga manusia.

Dalam hal telekomunikasi, China tak mau kalah. Huawei, produk andalan China berusaha mengalahkan produk Amerika, khususnya Android dan gadget berlogi apel digigit. Untuk berbgai gambar, Huawei tak butuh bluetooth atau infrared. Bak sihir Hogwarts, Huawei dengan OSHarmony dapat memindahkan file hanya dengan gerakan tangan. Apple-pun ketinggalan.

Di atas hanya beberapa contoh, betapa ambisi China sepadan dengan usaha dan kerja keras yang mereka lakukan. China berkomitmen meningkatkan koneksi 5G menjadi 5G-A yang akan lebih unggul dalam kecepatan dan koneksi.

Berikut ini aku merangkum alasan China sangat ambisius dalam teknologi. Tidak dapat lepas dari kombinasi faktor sejarah, ekonomi, politik, dan sosial.

1. Meningkatkan Ketahanan Ekonomi
Cina menyadari pentingnya teknologi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Dengan begitu, mereka dapat mengurangi ketergantungan pada negara lain, terutama dalam sektor-sektor strategis seperti semikonduktor, kecerdasan buatan (AI), dan energi bersih.

2. Persaingan Geopolitik
China ingin mengurangi dominasi teknologi negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat. Dengan menjadi pemimpin teknologi, mereka dapat meningkatkan posisi strategisnya dalam lingkup global, baik dari segi ekonomi maupun militer.

3. Peningkatan Kesejahteraan Domestik
Teknologi bisa menjadi jalan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui inovasi di bidang kesehatan, pendidikan, dan layanan publik. Ambisi ini tercermin dalam kebijakan "Made in China 2025," yang menargetkan dominasi dalam industri teknologi tinggi.

4. Sejarah dan Identitas Nasional
China memiliki sejarah panjang sebagai salah satu peradaban paling maju di dunia. Pemulihan kejayaan yang sering disebut "Rejuvenasi Bangsa Cina" menjadi motivasi untuk menunjukkan keunggulan mereka di berbagai bidang, termasuk teknologi.

5. Investasi Besar dalam Riset dan Inovasi
China berinvestasi secara agresif dalam penelitian dan pengembangan (R&D). Mereka juga mendorong pendidikan STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) untuk menciptakan tenaga kerja berkualitas demi penguasaan teknologi.

6. Dukungan Pemerintah yang Kuat
Pemerintah Cina secara aktif memimpin dan mendanai proyek-proyek besar di bidang teknologi, termasuk 5G, AI, robotika, dan eksplorasi ruang angkasa. Kebijakan seperti subsidi untuk startup teknologi dan pembatasan akses perusahaan asing di pasar domestik membantu perusahaan China tumbuh lebih cepat.

7. Pasar Domestik yang Besar
Dengan populasi lebih dari 1,4 miliar penduduk, Cina memiliki pasar domestik yang sangat besar. Hal ini mendorong perusahaan teknologi China berkembang lebih cepat melalui skala ekonomi sebelum bersaing di pasar global.

8. Tekanan untuk Inovasi Lokal
Sanksi dan pembatasan teknologi dari negara-negara lain, seperti yang dilakukan AS terhadap Huawei dan sektor semikonduktor, mendorong China untuk mengembangkan solusi lokal dan mempercepat inovasi mandiri.

9. Kompetisi Global
China melihat teknologi sebagai kunci memimpin secara global, baik di bidang ekonomi maupun militer. Mereka berambisi menciptakan teknologi yang tidak hanya bersaing tetapi memimpin di panggung internasional.

10. Percepatan Revolusi Digital
China telah menjadi pemimpin dalam teknologi digital seperti e-commerce, fintech, dan aplikasi super (super apps). Ambisi mereka adalah untuk menguasai revolusi digital berikutnya, seperti AI dan komputasi kuantum.

Dengan kombinasi visi strategis, investasi besar, dan dukungan pemerintah, China berhasil menjadikan teknologi sebagai salah satu pilar utama kebangkitan mereka di abad ke-21.

Bagaimana dengan Indonesia? --KRAISWAN

Referensi: 1, 2, 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun