Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Support System bagi Kesehatan Mental

29 November 2024   09:31 Diperbarui: 29 November 2024   09:31 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pentingnya kesehatan mental | foto: halodoc.com

3) Membentuk pribadi yang tangguh

Support system dapat membantu seseorang untuk melalui masalah walaupun perlahan. Ada masalah, hadapi dan selesaikan. Satu masalah selesai, datang masalah/tantangan baru. Hadapi lagi. Itulah ciri orang yang tangguh.

4) Membantu mengurangi rasa kesepian

Isolasi sosial dan kesepian dapat memperburuk keadaan ketika sedang mengalami masalah, trauma, atau duka.
Support system bisa berupa keluarga, sahabat, teman, atau kolega. Komunitas juga support system yang penting. Dalam komunitas, seseorang bisa mendapat dukungan dari orang-orang yang memahami situasi yang dihadapi. Temukan komunitas yang positif dan membangun.

Bagaimana aku menjaga kesehatan mental?

Dari empat faktor penyebab gangguan mental di atas, syukurnya aku tidak memiliki faktor pertama. Secara sosial, aku pernah mendapat diskriminasi dan penolakan di masa kecil. Aku di-bully oleh teman, saudara, bahkan guruku sendiri. Itu sebabnya aku pernah sangat benci kepada guru. (Kini, malah aku jadi guru. Tapi sudah dipulihkan, kok.)

Aku juga sering mendapat penolakan dari lawan jenis di masa-masa kasmaran. Kasihan deh, naksir cewek tapi selalu ditolak. Meski begitu, aku tidak mencari pelarian pada hal-hal yang negatif seperti pergaulan bebas, tawuran, ugal-ugalan, atau narkoba. Bagaimana bisa?

Sebagai orang tipe melankolis, aku tidak ingin mengecewakan orang tua dalam studi. Maka, meski sakit hati karena mengalami banyak penolakan, aku tetap punya semangat untuk belajar dengan tekun. Aku punya teman-teman pelayanan di gereja. Selain itu, saat mahasiswa aku diajak temanku bergabung dalam kelompok kecil yang mempelajari Alkitab. Nilai-nilai yang dipelajari menjadi pedoman dalam menjalani masalah dan tantangan.

Anggota kelompok kecilku berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jepara, Nias, Kupang, dan Ambon. Keberagaman latar belakang karakter dan suku banyak membentukku.  Itulah pentingnya memiliki komunitas yang membangun untuk menjaga kesehatan mental. Hingga lulus kuliah, bekerja, dan berkeluarga, aku terus mengingat pentingnya komunitas tersebut. Yuk, miliki dan jadilah komunitas yang membangun untuk sesama! --KRAISWAN

Referensi: 1, 2, 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun