Pernahkah Anda mencontek saat tes di bangku SD? Atau saat kuliah? Apa yang Anda lakukan jika mendapati anak menyontek?
***
Mencontek adalah perbuatan tidak terpuji, demikian hikmah dari pelajaran agama atau budi pekerti. Mencontek artinya mencuri sesuatu yang bukan haknya, dan menipu diri sendiri. Kalau pun mendapat nilai 100 bukan karena kemampuan diri.
Saat ujian, guru biasanya berkeliling ke setiap bangku murid untuk mencegah murid mencontek, sehingga mereka sering merasa takut. Viral di medsos (Tiktok/intannkusumaaa via indozone.id), guru sebuah SD di Surabaya menerapkan aturan yang anti-mainstream saat murid-muridnya mengerjakan tes Matematika. Bukan membuatkan bilik tiap meja. Bukan pula membuat bangku antar-murid berjarak. Melainkan mewajibkan murid memakai topeng ke sekolah.
Akibatnya, kelas tersebut dipenuhi bermacam sosok superhero sampai gedruk. Ternyata pahlawan super seperti Hulk dan Optimus Prime juga perlu mengerjakan tes. Sungguh mengharukan. Video ini pun menarik perhatian netizen.
Mengapa harus memakai topeng?
Idealnya, guru yang bertanggung jawab membuat soal tes, menjaga saat tes berlangsung, hingga mengoreksinya. Ya memang itu tugas guru. Saat menjaga tes, biasanya guru akan berkeliling melihat ke tiap bangku murid. Untuk memastikan murid mengerjakan sesuai aturan, tidak mencontek, dan menjelaskan jika ada kendala. Misalnya, lembar soal ada yang kurang, ada gambar atau kalimat yang tidak jelas.
Ada guru meminta murid memakai topeng dengan alasan agar tidak mencontek nampak aneh. Satu sisi kreatif, karena dianggap dengan memakai topeng akan mengikis potensi anak melihat jawaban temannya. Topeng yang beragam dan berwarna-warni ini sangat mencolok, jadi akan ketahuan jika melakukan gerakan yang mencurigakan.
Tapi jangankan melihat jawaban teman, melihat lembar tes sendiri pun anak payah, apalagi kalau memakai kacamata. Selain itu memakai topeng juga jadi pengap, panas, sulit untuk bernafas. Malah jadi tidak konsentrasi untuk mengerjakan tes. Gurunya mah enak, tinggal duduk di kursi guru.
Mengapa murid mencontek?
Kenapa di Indonesia ada murid yang suka mencontek? Mungkin, sudah menjadi budaya. Budaya yang tidak baik. Inilah salah satu penghambat kemajuan bangsa.
Aku pernah mendengar cerita dari negeri Tirai Bambu. Murid-murid di Cina sangat menghormati gurunya. Sebelum mulai pelajaran, anak-anak biasa mengobrol sehingga kelas menjadi ramai. Tapi, begitu gurunya masuk kelas mereka langsung berhenti dari bisnisnya, lalu bersiap untuk memberi salam pada guru.
Bagaimana dengan di Indonesia? Sampai gurunya berteriak muridnya baru diam dan sadar ada guru di dalam ruangan. (Di sekolahmu begitu ndak?) Beda budaya memang. Jika penghormatan pada guru demikian tinggi, tentunya murid-murid di Cina tidak berani mencontek. Bbc.com menulis, peserta ujian yang ketahuan mencontek bisa diancam penjara maksimal tujuh tahun dan dilarang ikut ujian nasional selama tiga tahun. Ngeri ya!
Murid mencontek bisa karena: belum memahami materi, tidak belajar, takut gagal, tidak percaya pada kemampuan diri, tuntutan nilai tinggi dari orang tua, maupun tidak menyukai mata pelajaran. Menjadi tugas guru untuk mengikis alasan-alasan ini pada anak, apalagi ini eranya Merdeka Belajar. (Meski menterinya ganti, kebijakan bakal diganti juga.)Â
Muridku ketahuan mencontek
Suatu hari dalam tes Bahasa Indonesia di kelasku. Setelah memberikan salam, anak-anak mengatur tempat duduk agar berjarak. Aku mengingatkan agar tidak ada kertas, buku, atau catatan apa pun di meja. Jika meja ada lacinya, harus diputar ke depan. Setelah meminta para murid berdoa pribadi, aku membagikan lembar ujian, dan anak-anak mulai mengerjakan.
Aku mengawasi dari bangku guru. Setiap 10-15 menit aku berkeliling untuk melihat setiap murid. Dari belakang ada pemandangan aneh. Ada benda putih di atas rok seorang murid perempuan. Aku dekati dan bertanya, benda apa itu. Aku langsung menyitanya. Isinya ringkasan materi yang diujikan. Dia kedapatan mencontek.
Aku minta lembar kerjanya, lalu memberinya lembar baru untuk dikerjakan dari awal. Alih-alih hukuman, aku memberikan konsekuensi. Memang aku tidak melihat langsung dia mencontek dari kertas itu. Tapi potongan kertas itu menjadi bukti tentang niat mencontek. Sebab, aku sudah memberi peringatan sebelum membagikan lembar tes.
Selesai tes aku konfirmasi pada anak tersebut. Katanya, dia membuat ringkasan itu untuk belajar, karena panik ia lupa menyimpan di loker. Tetap saja, itu melanggar aturan. Aku kurangi 20 poin dari nilainya.Â
Komentar netizen
Atas video kocak guru yang meminta muridnya memakai topeng saat tes, netizen memberi beragam komentar. Itu bukannya justru buat anak gak konsen ya ? Pasti gerah, belum lagi kegedean tangan satu megang topeng satu megang pensil. Hmm +62, komen @imahessas. Gurunya pingin viral aja .. nggak pas menurut saya .. ngeganggu penglihatan apa lg yg berkacamata, tulis @wiwins16. Jam 2 malem, 🧑: mah, besok aku disuruh bawa topeng reog, tulis bimsseno825.
Bukan pakai topeng, tapi kesadaranÂ
Topeng hanya menghambat sesaat. Jika ganti guru, bisa saja murid tetap mencontek jika ada niatan mencontek. Maka, yang perlu dibangun dalam diri murid adalah kesadaran. Bahwa belajar adalah proses yang harus dihayati dan dialami. Jika sudah menghidupi pelajaran, soal tes bukan masalah. Beda soal kalau yang diajarkan dan dikeluarkan tes berbeda.
Kalau pun ada murid yang kedapatan mencontek, guru perlu menegur agar tahu kesalahannya. Dan menjadi peringatan bagi murid lain. --KRAISWAN Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI