Aku pernah mendengar cerita dari negeri Tirai Bambu. Murid-murid di Cina sangat menghormati gurunya. Sebelum mulai pelajaran, anak-anak biasa mengobrol sehingga kelas menjadi ramai. Tapi, begitu gurunya masuk kelas mereka langsung berhenti dari bisnisnya, lalu bersiap untuk memberi salam pada guru.
Bagaimana dengan di Indonesia? Sampai gurunya berteriak muridnya baru diam dan sadar ada guru di dalam ruangan. (Di sekolahmu begitu ndak?) Beda budaya memang. Jika penghormatan pada guru demikian tinggi, tentunya murid-murid di Cina tidak berani mencontek. Bbc.com menulis, peserta ujian yang ketahuan mencontek bisa diancam penjara maksimal tujuh tahun dan dilarang ikut ujian nasional selama tiga tahun. Ngeri ya!
Murid mencontek bisa karena: belum memahami materi, tidak belajar, takut gagal, tidak percaya pada kemampuan diri, tuntutan nilai tinggi dari orang tua, maupun tidak menyukai mata pelajaran. Menjadi tugas guru untuk mengikis alasan-alasan ini pada anak, apalagi ini eranya Merdeka Belajar. (Meski menterinya ganti, kebijakan bakal diganti juga.)
Muridku ketahuan mencontek
Suatu hari dalam tes Bahasa Indonesia di kelasku. Setelah memberikan salam, anak-anak mengatur tempat duduk agar berjarak. Aku mengingatkan agar tidak ada kertas, buku, atau catatan apa pun di meja. Jika meja ada lacinya, harus diputar ke depan. Setelah meminta para murid berdoa pribadi, aku membagikan lembar ujian, dan anak-anak mulai mengerjakan.
Aku mengawasi dari bangku guru. Setiap 10-15 menit aku berkeliling untuk melihat setiap murid. Dari belakang ada pemandangan aneh. Ada benda putih di atas rok seorang murid perempuan. Aku dekati dan bertanya, benda apa itu. Aku langsung menyitanya. Isinya ringkasan materi yang diujikan. Dia kedapatan mencontek.
Aku minta lembar kerjanya, lalu memberinya lembar baru untuk dikerjakan dari awal. Alih-alih hukuman, aku memberikan konsekuensi. Memang aku tidak melihat langsung dia mencontek dari kertas itu. Tapi potongan kertas itu menjadi bukti tentang niat mencontek. Sebab, aku sudah memberi peringatan sebelum membagikan lembar tes.
Selesai tes aku konfirmasi pada anak tersebut. Katanya, dia membuat ringkasan itu untuk belajar, karena panik ia lupa menyimpan di loker. Tetap saja, itu melanggar aturan. Aku kurangi 20 poin dari nilainya.
Komentar netizen
Atas video kocak guru yang meminta muridnya memakai topeng saat tes, netizen memberi beragam komentar. Itu bukannya justru buat anak gak konsen ya ? Pasti gerah, belum lagi kegedean tangan satu megang topeng satu megang pensil. Hmm +62, komen @imahessas. Gurunya pingin viral aja .. nggak pas menurut saya .. ngeganggu penglihatan apa lg yg berkacamata, tulis @wiwins16. Jam 2 malem, 🧑: mah, besok aku disuruh bawa topeng reog, tulis bimsseno825.