Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kereta Api, Saksi Mencari Pekerjaan hingga Mengejar Sang Pujaan

22 Oktober 2024   14:23 Diperbarui: 22 Oktober 2024   14:45 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya, aku nekat membeli tiket kereta kelas eksekutif--lebih mahal dari biaya kos satu bulan. Aku terpaksa membelinya karena terlalu lama berpikir, pas sudah yakin tersisa tiket eksekutif.

Dari Gubeng, aku meluncur menuju Jatinegara, lanjut oper KRL ke Bogor. Perjalanan 11 jam aku lalui dengan nyaman naik kereta api. Semua demi mengejar sang pujaan. Perjumpaan dan perpisahaan di stasiun menjadi faktor yang sangat menentukan. Kelak, sang pujaan itu benar menjadi pasangan hidupku.

Mengajak anak melakukan petualangan

Selain menyimpan kenangan, perjalanan dengan kereta api bisa memberikan petualangan bagi anak. Itulah sebabnya, aku dan istri ingin mengajak anak naik semua jenis kendaraan umum dari darat, laut, dan udara, termasuk kereta api.

Anak kami ajari bermacam-macam alat transportasi dari flash card dan Youtube. Setiap lewat jalan raya dan melihat bus atau truk ia akan bersorak kegirangan, "Aku mau naik bus!" serunya.

Supaya tidak manja dan terjebak nyaman dengan kendaraan pribadi, kami ingin anak kami merasakan sensasi, tantangan dan keseruan naik kendaraan umum. Dalam suatu trip, kami ajak anak naik bis dari Salatiga menuju Solo, lalu ke stasiun naik KRL ke arah Kulonprogo, Jogja. Seru sekali naik kereta!

Berpetualangan naik kereta bersama anak | dokumentasi pribadi
Berpetualangan naik kereta bersama anak | dokumentasi pribadi

Anak kami antusias berjalan-jalan di lorong kereta, bahkan naik-naik ke kursi. Kalau ada kereta berpapasan dengan kecepatan tinggi dan klakson yang melengking, ia jadi takut menutup telinga, kadang menangis karena kaget. Setelah kereta lewat, malah dicari-cari. Seru memang melihat dan naik kereta api.

Referensi: https://money.kompas.com/read/2021/09/28/211641526/kilas-balik-pembenahan-wajah-kereta-api-indonesia?page=all, https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7001737/4-tahun-transformasi-kai-sebagai-bumn-demi-indonesia-maju#:~:text=PT%20Kereta%20Api%20Indonesia%20%28Persero%29%20dalam%20kurun%204,penumpang%2C%20barang%2C%20komersialisasi%20aset%2C%20hingga%20peningkatan%20kompetensi%20SDM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun