1) Tuhan memelihara
Selama di padang gurun, yang menyatakan pemeliharaan langsung adalah Tuhan, bukan Musa maupun Harun. Tuhan tidak memanggil tanpa menyertai. Makanan dan minuman sebagai kebutuhan dasar Tuhan sediakan selama di padang gurun meski selalu didahului dengan sungut-sungut orang Israel.
2) Tuhan sebagai Penopang
Kemurahan Tuhan dibuktikan dengan menopang bangsa Israel. Sungut-sungut umatNya selalu direspons dengan kemurahan. Ia memberikan apa yang dibutuhkan yakni makanan, minuman, bahkan perlindungan dari panas (tiang awan) dan gelap (tiang api). Perasaan yang menguasai bangsa Israel yakni gelisah, kuatir, dan gamang (ragu-ragu). Sebab mereka belum mengenal Tuhan, belum bisa melihat tujuan akhir, sedangkan perjalanan yang dilalui penuh tantangan.
Kondisi bangsa Israel ini menggambarkan mereka menggantungkan hidup kepada Musa dan Harun. Buktinya, mereka mau keluar dari Mesir dengan ajakan Musa. Padahal, Musa juga manusia yang terbatas dan penuh kelemahan.
Bagaimana dengan kita?
Kita menjalani hidup dengan iman bahwa segala yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita adalah yang terbaik. Namun, bagaimana kita bisa taat dan menghidupinya?
Harus memiliki pengenalan pribadi dengan Allah
Kalau kita mengenal orang tua kita, pasti kita tahu hal-hal apa yang bisa membuat mereka senang atau marah. Sebaliknya, mereka pasti tahu apa yang menjadi kesukaan maupun kesulitan kita. Pengenalan pribadi kepada Allah diwujudkan dalam kesetiaan dalam HPDT (hubungan pribadi dengan Tuhan), berdoa, Pendalaman Alkitab, dan beribadah.
Tidak cukup hanya mengenal Musa dan Harun, bangsa Israel harus mengenal Tuhan secara pribadi. Bagaimana mempercayai Tuhan di tengah gurun, hingga empat dekade lamanya? Roti manna, burung puyuh, mata air dari bukit batu adalah bentuk pemeliharaan Tuhan selama di padang gurun.
Tuhan memberi manna dan burung cukup untuk kebutuhan sehari. Jika mengambil lebih dan sisa, akan busuk. Tapi menjelang Sabat (hari perhentian), mereka diizinkan mengambil dua kali lipat dari hari biasa, dan tidak busuk. Itulah rancangan Tuhan yang terbaik untuk kita.
Banyak dari kita mungkin bergaji pas-pasan, malah sering kurang. Alih-alih mengeluh dan tidak meragukan Tuhan, harusnya kita percaya Tuhan akan memelihara. Selain setia HPDT, janganlah kita menjeratkan diri pada pinjol atau hutang yang tidak sanggup kita bayar.