Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Iman yang Besar vs Iman yang Benar

11 Juli 2024   09:13 Diperbarui: 11 Juli 2024   09:20 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi biji sesawi dan gunung | gambar: fotor.com/KRAISWAN

Daniel menjadi salah satu pemuda tawanan Raja Nebukadnezar di Babel. Raja memberi perintah, semua orang harus menyembah patung Nebukadnezar tanpa terkecuali. Jika tidak, akan dijebloskan ke dalam dapur api. 

Daniel 3:17-18 (TB) Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

Apakah teman-teman Daniel menyembah patung Nebukadnezar? Tidak. Apakah mereka takut dimasukkan ke dapur api? Tidak. Apakah mereka percaya kepada Allah? Ya. Itulah iman yang benar. Buktinya, api itu tidak menyentuh barang seujung rambut teman-teman Daniel.

3) Perempuan yang 12 tahun sakit pendarahan

Bayangkan, Anda di posisi seorang perempuan yang sakit pendarahan lebih dari sepuluh tahun. Perempuan, pendarahan, bertahun-tahun. Orang menganggap Anda kena kutuk atau hukuman dari Tuhan.

Matius 9:20-21 (TB) Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."

Waktu itu, seorang kepala rumah ibadat menemui Yesus agar membangkitkan anaknya perempuan yang telah meninggal. Namun, seorang perempuan yang dua belas tahun sakit pendarahan ingin menjamah ujung jubah Yesus agar sembuh. Menyentuh jubah, lalu sembuh? Mana bisa...? 

Semua harta perempuan ini sudah habis untuk berobat. Alih-alih sembuh, keadaannya makin memburuk. Mungkin, inilah harapan terakhirnya. Yesus pasti bisa menyembuhkannya. Kalau pun tidak, setidaknya ia sudah mencoba.

Saat menjamah jubahNya, seketika itu juga berhentilah pendarahannya. Ia sembuh dari penyakitnya. Imannya telah menyelamatkannya.

***

Abraham, Daniel dkk, dan perempuan yang 12 tahun sakit pendarahan hanyalah contoh kecil orang yang memiliki iman yang benar, bukan iman yang besar. Memiliki iman yang besar untuk memindahkan gunung tidak salah. Tapi, hendaknya miliki juga iman yang benar. Tetap percaya pada Allah meski gunungnya tidak berpindah. --KRAISWAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun