Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Iman yang Besar vs Iman yang Benar

11 Juli 2024   09:13 Diperbarui: 11 Juli 2024   09:20 1394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu kita kecil, jika menginginkan sesuatu kita diajarkan berdoa supaya bisa terwujud. (Entah melalui orang tua, atau orang lain) Seiring bertambahnya usia, doa kita tidak hanya permintaan dan keinginan. Harusnya doa menjadi relasi dan pengenalan yang benar kepada Tuhan. Tuhan tetap Tuhan, meski kita pernah meragukanNya. Ia tetap berkuasa, meski kita sering menganggap tidak ada perubahan.

Pengenalan yang benar kepada Tuhan mendorong kita untuk tetap percaya, beriman kepada Tuhan meski nampaknya keadaan kita tidak berubah, meski sudah lama berdoa. Percaya artinya mengakui kedaulatan dan kekuasaan Tuhan. Atas kemurahan Tuhan saja kita bisa mendapat pertolongan dan keselamatan.

Para tokoh dengan iman yang benar

Mari belajar dari para tokoh yang memiliki iman yang benar, meski tidak besar.

1) Abraham (Abram)

Abraham (dulu Abram) bin Terah, adalah seorang yang dipanggil Allah. Ia diberi janji akan menjadi bangsa yang besar. Namun, janji itu terasa tidak masuk akal. Ia harus merantau ke negeri asing. Ia dan istrinya sudah lanjut usia, tidak memiliki anak. 

Dalam perjalanannya, Tuhan menganugerahkan anak lelaki, satu-satunya. Allah memintanya mempersembahkan anaknya tunggalnya. (Zaman dulu, orang lazim mempersembahkan hewan kurban sebagai persembahan kepada Allah.) Di luar nalar!

Kejadian 12:1 (TB) Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;

Kejadian 22:2-3 (TB) Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. 

Ternyata itu hanya ujian bagi Abraham, dan ia lulus. Allah menyediakan anak domba yang tersangkut di semak belukar. Anak domba itu menjadi pengganti anaknya. Abraham mendapat gelar bapa segala orang percaya.

2) Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun