Suatu hari Minggu, saat menyimak khotbah seorang pendeta
Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. Matius 17:20 (TB)
***
Hidup manusia sering dihadapkan pada berbagai masalah dan pergumulan. Namanya juga hidup. Masalah keuangan, anak-anak yang sulit diatur, relasi dengan orang lain, bergumul dengan suatu penyakit, masalah pekerjaan, dan banyak lagi.
Dalam semua kondisi itu, kita sering diingatkan untuk tetap beriman kepada Tuhan. Matius 17:20 menyebut, jika kita memiliki iman sebesar biji sesawi saja, kita dapat memindahkan gunung. Wow! Ini adalah iman yang besar.
Tapi, bagaimana kalau dengan iman yang besar itu keadaan kita tidak berubah? Kita tetap menghadapi pergumulan bertahun-tahun. Datang satu masalah, selesai, lalu datang masalah baru. Masihkah iman yang besar itu berfungsi?
Iman tidak selalu berbicara tentang mujizat, tapi pengenalan yang benar kepada Tuhan.
Janganlah kita memakai mujizat sebagai indikator iman. Kalau beriman, pasti mujizat terjadi. Sebaliknya, jika tidak terjadi mujizat pasti kurang atau tidak beriman. Misalnya kita mengunjungi orang yang sedang sakit di rumah sakit. Biasanya kita akan berdoa, "Dalam nama Yesus ada mujizat, apa pun sakitnya pasti disembuhkan." Tapi, jika Tuhan izinkan orang sakit itu tidak sembuh, malah meninggal, apakah berarti Tuhan tidak berkuasa...?
Bukan doa anak kecil