Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Saat Berkendara, Anak Menjadi Guru

27 Juni 2024   21:05 Diperbarui: 1 Juli 2024   00:11 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat mengendarai motor, anak menjadi guru | dokumentasi pribadi 

1) "Terbang sana!"

Anak melihat dan mendengar, lalu melakukan.

Saat perjalanan menuju ke arah kota, aku dari persimpangan mau menuju jalan besar. Ada mobil yang mau belok ke arahku. Sebab mobilnya besar, si driver menungguku lewat, sedang aku juga berjaga kalau ada kendaraan mau melewati mobil itu.

Setelah lewat, aku membunyikan klakson, wujud sapaan pada driver. Si driver membalas klakson, spontan aku balas "Terbang sana!"

"Terbang sana!" tiru anakku. Waduh. "Jangan diikuti, Nak. Papa kan membalas mobil tadi." Eh, lha kan aku yang klakson duluan. Lelah bapak satu ini.

2) "Papa pegang sini!"

Dalam perjalanan lain, aku dan istri belajar lagi dari anak. Biasanya dalam perjalanan mau belanja ke pasar, ke gereja, atau ke rumah Mbah.

Sesekali, kalau aku agak ngebut, aku lepas setang kiri untuk memegang dada anakku. "Papa, pegang sini Papa!" ujar anakku sambil menunjuk setang motor. Pintar!

Semenjak kejadian jarinya terjepit di celah kemudi motor, aku mengajari anak memegang gagang spion, kakinya menapak di dasbor. Sebagai "seat belt" jika aku mengerem mendadak. Tapi aku terus waspada, istriku sering mengingatkan kalau aku melaju berlebihan.

3) "Pakai helmnya!"

Model pertama yang ditiru anak adalah orang tua. Berikutnya baru teman sebaya, guru, dan lingkungannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun