selagi kaki masih sehat, berlarilah. Kalau lelah, berjalanlah!
Selagi punya dua roda, pakailah! Itu prinsip yang terus aku pegang sambil terus berdoa, bekerja, dan berusaha.
Syukurnya, meski dengan dua roda kami pernah menjelajah beberapa tempat untuk liburan bersama anak. Ke Jogja, Magelang, dan Boyolali. Mau musim hujan atau panas, trabas! Tak harus menunggu kaya untuk bisa piknik.
Aku teringat perkataan teman, seorang Bapak. (Entah kenapa dia bilang begini) "Kalau sudah berkeluarga, selalu ada saja berkatnya. Coba kamu ingat, dulu pas lajang apa bisa beli rak, kulkas, dll? Nanti tambah tanggung jawabnya, pasti Tuhan tambahkan berkatnya." Amin!
Apakah kalimat itu sekedar motivasi atau doa yang murni, aku mengimaninya. Intinya bekerja, berusaha, didasari dengan doa.Â
Sopo nandur bakal ngunduh
Pepatah Jawa di atas artinya siapa menanam akan menuai. (Hukum tabur tuai) Siapa menanam pisang, akan menuai pisang. Siapa menanam singkong, akan menuai singkong. Kok cuma singkong? Lha kalau tidak ditanam juga tidak tumbuh singkongnya.
Intinya, pekerjaan sepele atau sekecil appa pun kalau dilakukan dengan tekun bakal memberi hasil. Nilai-nilai seperti ini yang aku dan istri ajarkan pada anak sejak dini.
Dimulai dari rumah, kami ajarkan anak mengucapkan kata "maaf, permisi, terima kasih". Membuang sampah pada tempatnya, menaruh pakaian kotor di mesin cuci. Mencuci tangan sebelum makan.Â
Suatu hari, Mbah sedang memarut singkong, dan hendak mengambilkan anak kami minum. "Mbah, tangannya kotor!" Well, it's the fruit! Anak kami juga sudah bisa bilang "tolong" tiap minta bantuan pada Mbah. Senangnya!
Di ladang, kami pernah mengajaknya menanam pohon durian. Kelak, saat masuk SD mungkin duriannya sudah berbuah. Semoga.