Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hidup Sekali Harus Menghasilkan Buah

14 Juni 2024   17:57 Diperbarui: 16 Juni 2024   17:06 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon pisang berbuah meski sudah ditebang | foto: TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA SYAHPUTRA

Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. (Lukas 6:43)

***

Keluargaku suka makan buah. Apalagi buah yang kaya nutrisi meski harganya mahal, seperti alpukat dan pisang. Kami mengajari anak menanam pohon buah, agar kelak dia menuai buahnya.

Seperti kutipan di atas, kualitas pohon menentukan kualitas buah. Pohon yang baik menghasilkan buah yang baik. Pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik juga.

Jika hidup kita diibaratkan pohon, sudahkah kita berbuah? Buah yang baikkah yang kita hasilkan, atau yang tidak baik?


Bulan ini, sekolahku mengambil tema "Bekerja Menghasilkan Buah" untuk kegiatan morning devotion. Tema ini berat. Maka harus terus belajar, dan mempersiapkan dengan baik.

Perhatikan ketiga gambar berikut. Tahukah Anda, apa nama benda di gambar ini, dan dihasilkan dari pohon apa?

Bagian-bagian pohon pisang | dokumentasi pribadi
Bagian-bagian pohon pisang | dokumentasi pribadi

Betul. Pelepah daun, bonggol, dan jantung pisang dihasilkan dari pohon pisang. Selain, tentu saja, buahnya yang lezat dan manis, hampir semua bagian dari pohon pisang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Hal ini yang membuat pohon pisang menjadi salah satu tanaman yang berlimpah manfaat.

Aku memakai pohon pisang sebagai analogi dalam renungan pagi yang aku bawakan. Berikut ini beberapa fakta tentang pohon pisang:

  • Struktur batangnya rapuh
  • Mudah dikembangbiakkan
  • Buahnya kaya nutrisi
  • Buahnya manis dan mudah diolah
  • Dari bonggol-daun bisa bermanfaat
  • Berkali-kali dipangkas, tidak mati sebelum berbuah
  • Hidup sekali untuk memberi buah

Aku memberi penekanan pada poin terakhir, aku pakai sebagai judul artikel ini.

Pohon durian akan menghasilan buah durian, pohon pisang menghasilkan pisang, pohon mangga menghasilkan mangga, dan demikian seterusnya.

Tak segagah pohon kelapa

Pohon pisang tidak segagah dan setangguh pohon kelapa. Ia rapuh dan gampang roboh. Kalau batangnya terlalu besar, sedang akarnya tidak kuat menopang, ia bisa miring. Apalagi kalau berbuah dan tandannya besar. Orang harus menyangga dengan bambu agar tidak roboh.

Meski begitu, pohon pisang bukan makhluk yang lemah. Berkali-kali dipangkas, ia akan mengeluarkan tunas baru. Sampai ia tak mampu memunculkan tunas, ia akan langsung berbuah.

Hidup sekali harus menghasilkan buah

Setiap kita bisa menghadapi masalah. Mungkin bergesekan dengan rekan kerja, atasan, rekan bisnis, pelanggan, orang tua/ mertua, pasangan, anak, keluarga besar, atau tetangga. Jangan menyerah. Teruslah munculkan tunas!

Ingat filosofi pohon pisang di atas. Ia hanya akan berbuah sekali seumur hidup. Untuk mengambil buah, batangnya harus ditebang. Jadi, pisang hidup sekali untuk menghasilkan buah.

Kita--apa pun perannya--bisa menghasilkan buah, bahkan harus menghasilkan buah. Buah yang dimaksud tidak hanya secara harafiah, tapi memberi dampak.

Kalau kita menikah lalu punya anak. Anak dianggap buah dari perkawinan suami-istri. Kalau belum/ tidak punya anak, berarti tidak bisa berbuah? Tidak.

Kita tetap bisa memberi dampak (buah) dalam versi dan porsi masing-masing. Orang tua tidak cukup membesarkan anak. Mereka perlu mendidik, melatih, dan mendampingi anak sampai dewasa.

Guru bisa memberi dampak dengan membuka cakrawala pikiran para murid. Dokter melayani pasien tanpa mematok biaya. Polisi bisa mengayomi masyarakat. Pegawai bisa bekerja sesuai SOP dan datang tepat waktu. Juru parkir membantu orang menyeberang jalan atau mengeluarkan motor dari tempat parkir.

Pohon pisang berbuah meski sudah ditebang | foto: TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA SYAHPUTRA
Pohon pisang berbuah meski sudah ditebang | foto: TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA SYAHPUTRA

Bagaimana cara menghasilkan buah?

tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. (Mazmur 1:2-3)

Salah satu cara paling ampuh adalah dengan merenungkan dan melakukan Taurat Tuhan. Artinya, mempraktikkan kasih yang tulus kepada semua orang--apa pun peran dan posisi kita.

Meski kecil, tetaplah berbuah

Aku seorang guru di sekolah, suami dan ayah di rumah. Selain mengajarkan pengetahuan, aku mengajarkan disiplin dan sopan santun. Murid kelas 6 masuk ruangan tanpa mengetuk pintu. Asal buka, menghempaskan pintu. Aku minta murid mengulangi jika masuk tanpa mengetuk pintu. Mulanya mereka protes, tapi belakangan sadar.

Dalam muatan Bahasa Indonesia, salah satu yang dipelajari adalah kata baku. Saat belajar mereka protes, banyak materi dan kata-kata yang harus dihapalkan. Seorang murid mengonfirmasi, tulisan di depan pintu kelas typo. Ia minta izin untuk mengoreksinya.

Di rumah, anak kami suka memberantakkan mainan, alat memasak, alat tukang, sampai pakaian. Itu akibat jika tidak memberi HP. Waktu istri melipat pakaian, anakku menginjak-injak dan membuatnya berantakan. Istriku punya ide. Ia meminta anak kami membawa pakaian yang sudah dilipat ke rak pakaian di kamarnya. Anak bisa diajari mandiri. Itu pun buah (dampak) yang kami hasilkan. --KRAISWAN 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun