Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hidup Sekali Harus Menghasilkan Buah

14 Juni 2024   17:57 Diperbarui: 16 Juni 2024   17:06 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pohon pisang | foto: Freepik/prasannapix via linkumkm.id

Aku memberi penekanan pada poin terakhir, aku pakai sebagai judul artikel ini.

Pohon durian akan menghasilan buah durian, pohon pisang menghasilkan pisang, pohon mangga menghasilkan mangga, dan demikian seterusnya.

Tak segagah pohon kelapa

Pohon pisang tidak segagah dan setangguh pohon kelapa. Ia rapuh dan gampang roboh. Kalau batangnya terlalu besar, sedang akarnya tidak kuat menopang, ia bisa miring. Apalagi kalau berbuah dan tandannya besar. Orang harus menyangga dengan bambu agar tidak roboh.

Meski begitu, pohon pisang bukan makhluk yang lemah. Berkali-kali dipangkas, ia akan mengeluarkan tunas baru. Sampai ia tak mampu memunculkan tunas, ia akan langsung berbuah.

Hidup sekali harus menghasilkan buah

Setiap kita bisa menghadapi masalah. Mungkin bergesekan dengan rekan kerja, atasan, rekan bisnis, pelanggan, orang tua/ mertua, pasangan, anak, keluarga besar, atau tetangga. Jangan menyerah. Teruslah munculkan tunas!

Ingat filosofi pohon pisang di atas. Ia hanya akan berbuah sekali seumur hidup. Untuk mengambil buah, batangnya harus ditebang. Jadi, pisang hidup sekali untuk menghasilkan buah.

Kita--apa pun perannya--bisa menghasilkan buah, bahkan harus menghasilkan buah. Buah yang dimaksud tidak hanya secara harafiah, tapi memberi dampak.

Kalau kita menikah lalu punya anak. Anak dianggap buah dari perkawinan suami-istri. Kalau belum/ tidak punya anak, berarti tidak bisa berbuah? Tidak.

Kita tetap bisa memberi dampak (buah) dalam versi dan porsi masing-masing. Orang tua tidak cukup membesarkan anak. Mereka perlu mendidik, melatih, dan mendampingi anak sampai dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun