Ini Manfaat Melatih Jiwa Naturalis pada Anak

Bagi si naturalis, gunung, sawah, danau, air terjun, dan tempat-tempat yang bernuansa alam menjadi tempat untuk mengisi ulang energi.

***

Naturalis adalah satu dari sembilan kecerdasan majemuk pada diri manusia. Maka, alih-alih ke mal atau taman hiburan, gunung dan air terjun adalah tempat yang paling menarik untuk dikunjungi.

Aku dan istri--entah bagaimana--meski berasal dari suku dan pulau yang berbeda, memiliki karakter berlainan, namun bisa berjodoh, memiliki kecerdasan naturalis yang sama. Maka, hari-hari saat kami pacaran kami nikmati dengan mengunjungi wisata alam. Prewed-nya juga berlatar belakang gunung dan air terjun. 

Baca juga: Ini 3 Tips agar Anak Mengasah Kecerdasannya

Anak kami juga mewarisi kecerdasan naturalis. Akhir bulan Mei kami kesampaian mengajaknya berkemah meski cuma di kawasan perbukitan. Senangnya satu keluarga memiliki minat dan kecerdasan yang serupa. Bisa liburan bareng ke tempat bernuansa alam.

Merangkum dari beberapa sumber, ada banyak manfaat mengenalkan alam kepada anak (mengasah kecerdasan naturalis).

1) Membangun kepercayaan diri

Baca juga: Naik Kuda, Momen Melatih Anak Makin Percaya Diri

Saat beraktivitas di alam terbuka, anak akan banyak berinteraksi dengan bermacam tanaman dan hewan. Membiarkan anak mengeksplor dirinya dengan alam bisa membuat anak lebih berani dan percaya diri tentang banyak hal yang ia temukan di alam.

Berani menangkap siput | dokumentasi pribadi 

2) Membangkitkan kreativitas dan imajinasi

Baca juga: Naturalis Selalu Perlu Tempat untuk Menepi

Interaksi dengan alam terbuka akan membuat anak berpikir bebas. Mereka bisa melakukan kegiatan dengan cara yang super kreatif dan merangsang imajinasinya.

3) Mengajarkan anak bertanggung jawab

Makhluk hidup akan mati jika tidak dirawat dengan baik. Kita bisa mengajarkan anak untuk merawat tanaman atau binatang. Ini adalah latihan tanggung jawab sejak dini. Saat ke tempat Mbah, anak kami ajarkan memberi makan pada sapi dan ayam. 

4) Memberikan rangsangan khusus

Dibandingkan permainan di HP, interaksi dengan alam akan memberikan lebih banyak rangsangan pada anak. Anak dapat melihat, mendengar, mencium, dan menyentuh benda-benda di sekitar. Hampir semua organ tubuhnya berkerja. Pernah kami ajak anak menyeberang kali (sungai kecil) di dekat ladang Mbah. Ia bahagia bukan main saat melemparkan batu kecil ke dalam air, "ceblung!"

Bermain air di kali | dokumentasi pribadi 

5) Dapat mereduksi stres

Di alam terbuka akan ada banyak hal yang dipelajari dan diperhatikan oleh anak. Hal ini biasanya menciptakan perasaan senang. Tidak suntuk seperti halnya jika terus di dalam ruangan atau di kota yang banyak polusi. Anak akan lebih bahagia saat menyatu dengan alam.

Anak kami (2,5 tahun) terus kami asah kecerdasan majemuknya. Dari kelima manfaat di atas, ia hampir mengalami semua. Selain itu, ia bisa dialihkan dari jerat gadget dan media sosial.

Anak kami juga lebih interaktif saat diajak berbicara. (Ada anak yang cuek dan tidak merespons saat diajak bicara.) Dengan begitu, kami lebih mudah untuk mengajarkan tanggung jawab pada anak, misalnya membereskan mainan setelah dipakai dan menyiram closet setelah pipis.

Berikut ini beberapa cara kami mengasah jiwa naturalis pada anak.

• Melihat sungai dan hewan di sekitar

Tempat tinggal kami adalah kompleks perumahan bekas lahan sawah. Di ujung kompleks ada hamparan sawah cukup luas. Di dekatnya ada aliran air sungai kecil. Di kampung sebelah ada warga yang memelihara kambing.

Biasanya, pagi-pagi saat aku libur anak kami minta berjalan-jalan. Betapa bahagia anak kami melihat air sungai. Ia pernah mencebur kali waktu di tempat Mbah dan di kolam renang, mungkin jiwanya meronta-ronta melihat air. Dengan tenang, ia duduk di tepi sungai melihat arusnya. Dengan mobilan yang dipinjam dari anak tetangga, si anak duduk melihat kambing yang sedang makan. Serasa nonton sirkus nih ye!

• Melihat ikan di kolam

Anak juga antusias melihat ikan di kolam. Tetangga Mbah di kampung punya kolam ikan di depan rumah. Sekolah yang dinaungi gerejaku juga punya kolam ikan. Tiap selesai Sekolah Minggu, ia wajib mampir nongkrong di sana. Ia bisa naik sendiri ke tepian kolam.

Spot wajib setiap pulang Sekolah Minggu | dokumentasi pribadi 

• Mengajak berkemah

Aku tahu berkemah saat SMP. Itupun cuma di bumi perkemahan. Menyadari pentingnya skill yang didapat dari berkemah, aku dan istri ingin mengajaknya berkemah. Akhir Mei lalu cita-cita kami pun kesampaian. Anak kami senang, bahagia, dan sehat meski tenda kami diguyur hujan deras semalaman.

Berkemah bersama anak | dokumentasi pribadi 

Demikian kami melatih jiwa naturalis pada Anak. Kami tak takut anak kami kotor atau lecet kulitnya. Kami lebih takut kalau anak kami diam di rumah tapi tak punya skill bertahan hidup. Bagaimana dengan Anda? --KRAISWAN

Referensi: 1, 2