Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Apa Harus Dipaksa agar Mau Olahraga?

31 Mei 2024   12:06 Diperbarui: 1 Juni 2024   01:07 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saksi bisu anak SMP diantar pulang orang tak dikenal karena berjalan kaki saat maghrib | dokumentasi pribadi

Tiga alasan orang enggan berolahraga: 1) Malas, 2) Tidak sempat, 3) Malas dan tidak sempat.

Olahraga itu kan perlu skill khusus, biayanya juga mahal. Sudah sibuk kerja, mana sempat olahraga. Tak ada budget buat olahraga. Padahal ada olahraga yang gratis-tis. Eh, yang bener...?

Iya, namanya lari atau joging. Siapa bilang gratis? Sepatu Rp 1 juta, jersey Rp300.000, tumbler Rp300.000, tas pinggang Rp250.000, topi Rp250.000. Dua juta lebih cuma buat outfit joging! Padahal, gajinya cuma Rp 1,9 juta.

Ga jadi olahraga aja deh. Sorry ye!

Aku adalah salah satu orang yang berlindung di balik tiga alasan di atas. Sampai suatu hari, aku mengalami kejadian yang tak disangka. Kemarin lusa, istriku ada pekerjaan di rumah Mbah. Ia pergi siang hari, mengajak anak serta. Aku "dipaksa" menyusul tapi harus joging dari rumah sampai ke tempat Mbah. Pulangnya baru bareng mereka.

Buset, pulang kerja disuruh joging...? Enak kali istriku kalau ngomong. Mana aku ada les jam 18.30 WIB. Meski begitu, entah bagaimana, aku menuruti usul kekasihku itu.

Masuk rumah, letakkan tas, ganti baju, minum, duduk sebentar. Aku merenung, bisa gak ya lari dari rumah ke tempat Mbah (kurang lebih 6 km)? Mana Mbah nitip barang belanjaan. Otomatis, aku harus membawa tas berisi muatan. Lha ini mau joging apa lari dari kenyataan?

Setelah mengunci rumah, dengan celana kolor aku memakai sepatu (sepatu kerja model sneaker, bukan sepatu khusus joging), tas punggung, dan topi (pemberian teman). Bisakah lari sejauh enam kilometer? Tak pernah latihan, tak punya outfit yang proper pula.

Sing penting yakin dan niat, demikian tekadku dalam diri.

Di tengah perjalanan, sesuatu berbicara lantang di kepalaku: Apa harus dipaksa agar mau olahraga?

"Terpaksa" joging sore | dokumentasi pribadi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun