Awal pekan ini menjadi berkah bagi para murid dan pekerja. Ada tambahan libur dua hari yakni Hari Nyepi (11/3) dan libur awal puasa (14/3). Libur weekend ditambah libur dua hari, nikmat mana yang kau dustakan...
Tapi, nikmat bagaimana kalau pas libur, pas tidak punya uang. Tanggal tua, euy!
Meski begitu, aku dan istri tak patah arang. Kami ingin memanfaatkan waktu libur untuk sesuatu yang berkualitas, salah satunya quality time dengan pasangan. Ini adalah prinsip yang kami pegang sejak pacaran. Meski sudah menikah, punya anak, dan beragam kesibukan, harus tetap mengusahakan quality time.
Ke mana ya, destinasi yang terjangkau tapi tetap menakjubkan bernuansa alam? Gunung Andong, Curug Lawe, Merbabu View, sudah pernah. Aha, Gunung Telomoyo!
Gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini memiliki ketinggian 1.996 mdpl dan merupakan gunung api yang berbentuk strato (kerucut) tetapi belum pernah tercatat meletus.Â
Gunung Telomoyo dapat terlihat dari daerah lain di sekitarnya, seperti Kota Salatiga, Kecamatan Ambarawa (Kabupaten Semarang) dan Kecamatan Secang (Kabupaten Magelang).
Ada dua jalur ke Gunung Telomoyo, yakni via Dalangan, Kecamatan Ngablak (lama) dan Pagergedong, Kecamatan Banyubiru (baru). Kami memilih jalur baru. Selain minim lalu lintas kendaraan karena menembus pedesaan berbukit, kami ingin mencoba rute baru.Â
Sejak perjalanan di daerah Banyubiru, kami sudah digoda dengan pemandangan perbukitan nan membiru di sana, Telomoyo salah satunya. Di dekat eks rel kereta, istriku mengabadikan melalui foto.
Selepas dari Jalan Banyubiru Raya, kami lurus ke Jalan Wijaya Kusuma. Berkelok-kelok, dan menanjak. Makin naik, jalannya makin sempit. Di beberapa titik jalannya rusak dan pernah longsor, sehingga untuk beberapa waktu jalur Pagergedong ditutup.
Medan menanjak dan super curam, membuat motor matic 110 cc yang kami tumpangi kepayahan. "Turun dulu aja aku, Pah?" kata istri. Hahaha... Tidak begitu jugalah. Justru inilah seninya naik gunung.
Gunung Telomoyo adalah surga tersembunyi. Sebab, dari puncaknya bisa dinikmati pemandangan menakjubkan lautan awan. Selain itu, ada beberapa keistimewaan yang bisa memanjakan pengunjung.Â
Pertama, bisa ditempuh dengan sepeda motor sampai puncak. Ke puncak dengan sepeda motor...?? Betul.
Kedua, lokasinya hanya sekitar 40 menit dengan motor dari pusat Kota Salatiga.Â
Ketiga, bisa melihat empat gunung langsung yakni Gunung Merbabu, Gunung Andong, Gunung Sumbing, dan Gunung Ungaran.Â
Dengan harga tiket Rp15.000/orang, kita bisa menikmati pemandangan bak di surga ini. Ada layanan jeep juga yang bisa dipesan bersama keluarga. Dari spot tertentu, bisa nangkring di atas jeep untuk berfoto dengan latar Gunung Merbabu berselimut awan. Eloknya!
Sayangnya, saat kami ke sana cuaca sedang mendung dan berkabut. Mau bagaimana, mumpung libur, ternyata cuaca kurang bersahabat. Kami bertekad akan kembali saat musim kemarau.
Bertahun-tahun lalu ke sini, jalanan aspal menuju puncak banyak berlubang dan masih sepi. Kini, seiring makin maraknya efek media sosial, jalanannya mulus dari pintu masuk sampai puncak. Pengunjung pun bejubel hingga di puncak.
Sudah ada kafe dengan menu standar mi dalam cup dan kopi instan, serta beberapa spot yang dibuat khusus untuk memanjakan pengunjung yang ingin mengabadikan momen melalui foto. Kisaran harganya Rp10.000/orang.
Jangankan di Telomoyo yang bisa ditempuh dengan motor. Di Gunung Andong yang harus ditempuh dengan berjalan kaki pun, sudah ada warung indomie dan gorengan. Luar biasa. Kurang nikmat apa buat pengunjung.
Begitu sampai di salah satu spot foto, istri meminta naik sampai ke puncak. Penasaran. Padahal titik puncaknya adalah tower salah satu penyedia jaringan. Kurang bagus untuk berfoto.
Kami membeli jajan dalam perjalanan. Sambil menikmati pemandangan di bawah sana kami menyantap bolang baling dan cakwe yang hangat. Air minum sudah kami bawa dari rumah. Hemat mode on.
"Kalau pemandangan berkabut gini, ya liat kamu aja, heyaaaah..." goda istriku. Entah kenapa dia mendadak menggombal.
Dalam perjalanan turun, kami berfoto di beberapa spot dengan latar belakang pegunungan, salah satunya Gunung Merbabu. Tapi, lagi-lagi berkabut. Tak apalah, tetap indah kok. Apalagi kalau bareng orang tersayang, heyahh...
Pulangnya kami memilih jalur Dalangan (jalur lama). Aku ingat, di salah satu titik ada air terjun kecil yang keluar airnya di musim penghujan. Sebenarnya hanya aliran air kecil, namun karena menuruni batuan bertingkat jadi seperti air terjun.
Di jalur ini, di dekat pintu masuk terparkir banyak mobil jeep. Dari sinilah pengunjung bisa menyewanya. Bisa juga nih kelak mengajak anak bayi kami, fans berat beragam jenis mobil.
Begitulah cerita kami ke Gunung Telomoyo, surga tersembunyi di Jawa Tengah. --KRAISWANÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H