Dari jalan-jalan dawis ini, ada tiga poin yang boleh dinikmati:
1) Kebersamaan menjaga kesehatan
Di era digital yang serba instan ini membuat hidup kita menjadi makin mudah, seringkali memanjakan malahan. Sisi negatifnya, kita malas berolahraga. Betul?
Mau belanja, tinggal scroll di Sho**e, Tok*pe**a, Tik**k, dan beragam e-commerce. Mau makan juga bisa pesan online. Mau nonton bisa langganan di HP. Sehingga terlalu banyak alasan untuk tidak berolahraga. Khusus aku dan istri, memang seringkali karena kehabisa waktu, tidak selalu malas.
Maka, program jalan sehat dawis ini jadi berarti. Mungkin cuma mendekati 10.000 langkah, itu pun paling sebulan sekali. Tapi jadi pengingat bagi kita, bahwa menjaga kesehatan itu penting. Meski 'terpaksa', atas nama kebersamaan, harapannya bisa mendorong ibu-ibu, keeper-nya keluarga agar mengupatakan kesehatan keluarga. Melalui jalan sehat salah satunya. Selain itu juga demi kebersamaan dengan sesama anggota dawis.
2) Bersama agar makin sayang
Jika ada pepatah tak kenal, maka tak sayang. Maka, dalam kegiatan dawis ini bersama agar makin sayang. Maksudnya sayang secara umum ya.
Kegiatan ini di hari Sabtu, kebanyakan warga libur. Cocoklah buat mengadakan kegiatan bersama. Dengan jalan sehat, membuat relasi kami makin dekat. Sambil berjalan santai bisa mengobrol dan bercerita. Tak lupa foto, cekrek!
Dengan sering bersama dan saling mengenal, harapannya akan makin sayang. Relasi yang akrab dan harmonis seperti ini penting untuk hidup bertetangga.
3) Dawis juga butuh dukungan pria
Dawis, grup berisi ibu-ibu, tetap perlu dukungan pria. Satu Bapak yang mengirim foto di grup itu salah satunya. Lalu kursi plastik yang dipakai untuk duduk, dibantu disiapkan oleh Bapak-bapak juga. Aku tak ketinggalan.
Meski grup wanita, peran pria tak bisa diabaikan. Justru, dawis akan berjalan kalau ada dukungan dari pria. Misalnya, kalau istri pas acara dawis, aku yang bertugas menjaga anak di rumah. Sebab, jika diajak, si anak akan memegang banyak hal, lalu mengacaukan acara. Maklum, anak-anak, apalagi lelaki. Susah diminta duduk tenang, kecuali diberi HP--hal yang takkan kami lakukan.
Demikian ceritaku. Dawis cermat, keluarga sehat! --KRAISWAN