Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Minggu, Pilar Pendidikan Iman Anak

10 Maret 2024   16:36 Diperbarui: 10 Maret 2024   16:39 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak memuji Tuhan di Sekolah Minggu | dokpri

Anak makin PD, berani bernyanyi ke depan | dokpri 
Anak makin PD, berani bernyanyi ke depan | dokpri 

Kepada orang tua yang dengan penuh dedikasi mengantar dan mendampingi anak ke SM--khususnya kelas Batita. Betapa repotnya harus datang ke gereja pagi-pagi, melawan kantuk dan malas, rumah masih berantakan, belum sarapan, dan seribu alasan lain yang harus dilawan. Belum kalau anak rewel seperti anakku. Kalau anaknya lebih dari satu... Papa-mama, kalian keren!

Kenapa Sekolah Minggu penting?

Di dunia yang makin berdosa akibat adanya medsos dan internet, kita perlu daya ekstra untuk mendidik anak-anak dalam kebenaran firman Tuhan. Hal kognitif, guru di sekolah yang mengajarkan. Hal spiritual, tugas guru di SM. Tapi, orang tua tetap menjadi pendidik dan pendukung utama bagi anak.

Anak harus disiapkan bangun pagi, diberi sarapan, dan diantar ke gereja. Untuk Batita masih harus didampingi. Selesai? Tidak.

Orang tua harus mengajarkan Firman Tuhan berulang-ulang

Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun;

engkau harus menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu, 

Demikian Kitab Ulangan 11:19-20 memberi petunjuk. Bukan hanya di Sekolah Minggu, bukan hanya oleh guru SM. Orang tua harus mengajarkan Firman Tuhan kepada anak dalam setiap waktu, kondisi, dan kesempatan yang ada. Hanya dengan begitu, anak-anak kita akan hidup di jalan yang benar pada masa mudanya.

***

Hingga di usia 2+, anak kami sudah mulai menangkap dan mengingat ajaran di SM. Dari lagu-lagu yang diajarkan, gerakan saat menyanyi, maupun saat berdoa. (Hari-hari ini mulai sulit diajak berdoa karena maunya main terus. Tapi, jangan menyerah.) Anak kami juga makin percaya diri saat berada di keramaian. Ini penting.

Selain itu, penting buat anak punya komunitas yang benar, yang saling mendukung dalam pertumbuhan imannya sejak dini. Semangat bagi para Papa dan Mama, dan guru-guru SM! --KRAISWAN 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun