Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Perempuan Internasional 2024: Inspire Inclusion

8 Maret 2024   12:53 Diperbarui: 8 Maret 2024   16:22 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan wajah teman perempuan dari seorang perempuan | tangkapan layar WA story/RVI

Seorang teman perempuan memasuki kantorku. Tanpa ba-bi-bu, ia menyerahkan sebungkus cokelat dan sepotong kertas kepada teman-teman perempuan.…

***

Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tanggal 8 Maret. Hari ini, Google turut merayakannya. Google doodle hari ini menampilkan gambar tiga perempuan yang berbeda ras dan usia di balik selimut yang dirajut. Seorang perempuan yang lebih tua sedang membaca buku, sementara dua lainnya yang lebih muda menyimak.

Doodle tersebut dibuat oleh Sophie Diao, seniman asal Oakland, Calfornia. Sophie berujar, doodle-nya terinspirasi dari keluarga dari pihak ibunya yang sebagian besar adalah perempuan. 

Ia menangkap perasaan nyaman dan menyenangkan dari generasi tua yang berbagi kebijaksanaan dan waktu berkualitas yang berharga dengan orang-orang yang lebih muda.

Mengutip situs International Women’s Day (IWD), tema Hari Perempuan Internasional 2024 adalah menginspirasi inklusi (Inspire Inclusion). Maknanya, ketika kita menginspirasi orang lain untuk memahami dan menghargai inklusi perempuan, kita menciptakan dunia yang lebih baik. 

Tema ini hendak merobohkan batasan-batasan, melawan stereotip, dan menciptakan lingkungan di mana semua perempuan merasa berharga dan dihormati.

Bagaimana sejarah Hari Perempuan Internasional?

Terjadi demonstrasi kaum perempuan di New York pada 8 Maret 1908. Saat itu, penindasan dan kesenjangan yang dialami perempuan mendorong perempuan untuk lebih vokal dan aktif mengkampanyekan perubahan. 

Sebanyak 15.000 perempuan melakukan demonstrasi di New York City menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak memilih.

Hari Perempuan Sedunia pertama kali diperingati pada 28 Februari 1909 di New York, Amerika Serikat. Partai Sosialis Amerika Serikat menginisiasi untuk memperingati setahun berlalunya demo besar-besaran kaum perempuan.

Lalu, pada 1910, Clara Zetkin, aktivis komunis yang mengadvokasi hak-hak perempuan mengusulkan agar dibuat hari perayaan internasional tentang perempuan dalam konferensi di Kopenhagen, Denmark. Ada 100 perempuan dari 17 negara hadir dalam konferensi, dan semua sepakat dengan ide Zetkin.

Clara Zetkin mengusulkan Hari Perempuan Internasional pada 1910 | foto: CORBIS/HULTON DEUTSCH via bbc.com
Clara Zetkin mengusulkan Hari Perempuan Internasional pada 1910 | foto: CORBIS/HULTON DEUTSCH via bbc.com

Tanggal pasti perayaan ini belum diformulasikan sampai akhirnya pada 1917, para perempuan Rusia menuntut sesuatu yang dikenal sebagai “Roti dan Perdamaian”—menggelar aksi menuntut pengunduran diri Tsar dan jaminan pemerintah memberikan hak untuk memilih bagi kaum perempuan. Hari itu adalah Hari Minggu, 23 Februari dalam kalender Julian (kalender Rusia). Dalam Kalender Gregorian, itu terjadi pada 8 Maret yang kita peringati saat ini.

Akhirnya, pada 1975 PBB menetapkan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret hingga sekarang. Hari Perempuan Internasional menjadi hari untuk merayakan pencapaian para perempuan dalam aspek sosial, politik, dan ekonomi. Ini adalah suatu pencapaian untuk kaum perempuan.

Hari Perempuan Internasional dimeriahkan dengan kostum warna ungu, hijau, dan putih. Ungu melambangkan keadilan dan kehormatan, hijau simbol harapan, dan putih merepresentasikan kemurnian. Warna-warna ini merujuk pada Women’s Social and Political Union (WSPU) di Inggris pada 1908.

Warna ungu dalam Hari Perempuan Internasional | GETTY IMAGES via bbc.com
Warna ungu dalam Hari Perempuan Internasional | GETTY IMAGES via bbc.com

Mengapa perayaan ini penting?

Dalam beberapa tahun ini, para perempuan di Afghanistan, Iran, Ukraina, dan AS berjuang demi hak-hak mereka di tengah perang yang membara, kekerasan, dan perubahan kebijakan di masing-masing negara. Di Timur Tengah, perempuan mengalami kekerasan ekstrem selama perang Israel-Palestina.

Di Afghanistan, anak-anak perempuan berusia remaja dilarang sekolah oleh Taliban, menghalangi mereka untuk mendapat kesetaraan pendidikan. Konflik Israel-Palestina juga menyebabkan 5.000 perempuan Gaza melahirkan dengan akses bantuan medis yang terbatas, menurut badan PBB. Lebih dari 1,2 juta orang harus melarikan diri ke negara tetangga, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Masih banyak kejadian di dunia yang menyebabkan kaum perempuan masih belum mendapatkan hak yang setara dengan laki-laki. Melalui peringatan ini, masyarakat diharapkan bisa melihat pentingnya menghargai dan memperjuangkan hak-hak perempuan.

Bagaimana merayakan Hari Perempuan Internasional?

Merangkum dari Liputan6.com, berikut ini beberapa inspirasi kegiatan yang bisa dilakukan dalam merayakan Hari Perempuan Internasional:

  • Membagikan dan merayakan informasinya
  • Mengikuti seminar atau diskusi tentang isu perempuan
  • Melakukan kampanye atau aksi solidaritas
  • Memberikan penghargaan kepada perempuan

Kembali ke sekolahku. Salah seorang temanku itu merayakan Hari Perempuan Internasional dengan cara yang sederhana, tapi berkesan. Sambil menyerahkan cokelat panjang berbungkus oranye dan sebuah gambar lukisan wajah tiap teman perempuan, ia berseru, “Selamat Hari Perempuan Internasional, teman-teman!” Keren.

Lukisan wajah teman perempuan dari seorang perempuan | tangkapan layar WA story/RVI
Lukisan wajah teman perempuan dari seorang perempuan | tangkapan layar WA story/RVI

Bagaimana dengan teman yang laki-laki? “Tenang, ini yang laki-laki juga dapat cokelat.” Asli, keren. Itulah inspirasi dalam Hari Perempuan Internasional dari seorang teman perempuan. –KRAISWAN 

Referensi: 123

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun