Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Perjuangan Menjadi Orang Tua di Era Postmodern

4 Maret 2024   00:30 Diperbarui: 4 Maret 2024   00:30 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seluruh peserta seminar parenting | dokpri

Dalam Yohanes 15:15, Yesus menyebut para murid sahabat. Kita sebagai orang tua nantinya juga harus menjadikan anak-anak sahabat, khususnya memasuki remaja. Dengan begitu, kita bisa memasukkan kebenaran absolut yang diajarkan dalam Alkitab. (pen. anak remaja hanya akan percaya pada sahabat)

Saat anak berusia 8 tahun, orang tua harus menerapkan pola hubungan relasi. Supaya nanti saat anak usia 10 tahun kita tidak perlu memberi banyak koreksi/ interupsi. Orang tua juga bisa melibatkan anak dalam tugas-tugas di rumah. Ini akan menolong anak menyadari tanggung jawab sejak dini. Selain itu bisa membuat anak menjadi lebih percaya diri.

(Aku sendiri mengalami, karena sejak kecil hingga remaja tidak banyak dilibatkan dalam pekerjaan di rumah, aku tumbuh menjadi anak yang tidak percaya diri. Merasa tidak mampu, diremehkan.)

Beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk membangun bonding dengan anak: story telling, bermain dan melakukan aktivitas/ hobi bersama. Misalnya, Pak Rizal dengan anak laki-laki membahas tentang bola, sedang dengan anak perempuan menonton K-Pop.

Terdapat empat fase dalam mendidik anak, dijelaskan dalam grafik berikut. Fase I disiplin (usia 0-5 tahun), fase II training (usia 6-12), fase III coaching (usia 13-19), dan fase IV sahabat (19+). Di fase awal, otoritas orang tua masih dominan, sedangkan di fase IV pengaruh orang tualah yang harus lebih menonjol. Di masa transisi (peralihan fase II ke fase III) penting agar prosesnya berjalan lancar.

Empat fase mendidik anak | dok. Rizal Badudu
Empat fase mendidik anak | dok. Rizal Badudu

Anda ingat kisah Putri Ariani? Gadis 18 tahun disabilitas bersuara emas kelahiran Bangkinang Riau ini berhasil memikat para juri di America's Got Talent. Ayahnya sampai rela resign dari pekerjaan sejak Ariani masih kecil agar bisa mendukungnya secara penuh. 

Putri Ariani di AGT | dok. Rizal Badudu
Putri Ariani di AGT | dok. Rizal Badudu

Hubungan yang kuat antara orang tua dan remaja memberi banyak manfaat, misalnya anak lebih mudah taat pada otoritas, menjadi jembatan yang kuat saat anak menghadapi masalah/ tekanan, menumbuhkan anak menjadi semakin percaya diri dan mencapai potensi maksimalnya serta membuatnya berani menolak hal-hal yang tidak benar.

Sesi 3

Khusus para ayah, harus punya jadwal dating dengan anak secara rutin. Dalam dating tidak boleh ada interupsi atau koreksi. Hanya nikmati saja waktu berkualitas bersama anak. Beberapa konten kreator di FB bisa diadaptasi untuk melakukan aktivitas dengan anak, misalnya Manti Rivai, Nidya Mawarsari, dan Febe Ariyanti.

Dalam 1 Petrus 3:15 orang tua harus memberi pertanggungan jawab dengan lembut dan hormat. Misal, jika anak menyampaikan tentang suatu yang aneh, orang tua harus tetap tenang. Justru orang tua bisa:
1) Menceritakan semua kegagalan dan kebodohan Anda di masa lalu.
2) Menceritakan kejadian menarik dan bagaimana menghadapinya.
3) Membagikan prinsip dan nilai hidup, bagaimana Anda berhasil atau gagal.
4) Membagikan pergumulan dan tekanan yang dialami dalam pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun