Aku siapkan potongan kertas bekas berukuran 1/8 kertas F4 yang satu sisinya masing kosong. Aku meminta mereka menuliskan satu hal, usahakan dalam kalimat lengkap. Tak lupa harus menulis nama. Aku beri waktu 10 menit.
Setelah selesai, aku meminta kertasnya dikumpulkan. Aku akan membacakan satu-persatu tanpa menyebutkan namanya. Beberapa anak riuh, takut kalau ceritanya (yang mungkin kurang menyenangkan) diketahui temannya. Padahal, kalau cerita langsung ke temannya mereka tidak masalah. Ini mau dibacakan oleh gurunya kok senewen?
Aku sadar, tidak semua anak mendapat kesempatan jalan-jalan ke tempat memukau, boro-boro ke luar negeri. Bagi anak yang bisa jalan-jalan syukur, kalau tidak pun tak masalah. Yang penting tetap bisa menikmati libur, menikmati waktu lebih banyak dengan keluarga, dan bebas sejenak dari pelajaran dan tugas sekolah.
Aku pun membacakan satu persatu kesan anak-anak selama liburan. Saat tulisan temannya dibacakan, anak-anak lain bersorak. Ada yang karena lucu, seru, atau justru kasihan. Berikut ini beberapa kesannya.
Ada yang pergi ke Singapore, wah asyiknya. Tapi ternyata untuk mengantar kakaknya kontrol di rumah sakit di sana selama dua hari. Setelahnya ia bermain VR, ke Sunter City dan ke Marina Bay Sands. Pasti menyenangkan, mengantar kakak berobat, setelah itu jalan-jalan.Â
Beberapa murid putri adalah satu tim basket. Sepanjang liburan mereka latihan setiap hari. Alih-alih ke luar kota, mereka liburannya ke lapangan. Mereka berkesempatan mengikuti Kejurprov dan Sehati Cup dalam ajang nasional. Meski belum lolos ke semi final, mereka senang dan terkesan karena bisa menyaksikan pertandingan tim-tim besar lainnya.
Saat memancing, J hampir jatuh karena ditarik ikan. (Sebesar apa ikannya?) Saat berkunjung ke pantai, ia juga hampir hilang di laut. Makanya jangan sering melamun dan jalan sendirian ya Nak...
Hampir senasib dengan J, K hampir jatuh ke sungai karena didorong oleh saudaranya. Kalau ini tidak lucu ya. Berbahaya dan mengancam keselamatan. Perhatikan pergaulan anak-anak kita ya, jangan sampai niat bercanda berujung celaka.
N merasa stres sekaligus senang saat liburan. Complicated. Sebab, saudaranya datang ia diberi banyak makan padahal ia sudah gendut. Meski begitu, makanannya wenak tenan! Sepulang saudaranya, ia senang karena tak ada yang mengganggunya, meski ada adiknya.
Pada liburan lalu, S terkesan karena bisa melihat bis Firebird dan Babyboss (setahuku, ini film kartun). Ia juga bisa bangun siang bareng bestie-nya. Tantenya dari Samarinda datang ke rumahnya. Wah, bahagia itu sederhana ya...