Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lawatan Allah Menghadirkan Sukacita

26 Desember 2023   18:00 Diperbarui: 27 Desember 2023   08:28 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebab Natal tak akan berarti tanpa kasihMu
Lahir di hatiku

***

Penggalan lagu di atas menjadi pengingat, bahwa Natal adalah tentang kasih Allah kepada manusia. Tanpa kasih Allah, Natal tak akan berarti. Bukan soal pakaian baru, makanan enak, pohon Natal dengan lampu warna-warni atau dekorasi yang meriah. Natal adalah kasih Allah yang dinyatakan kepada manusia berdosa.

Allah melawat manusia

Sejak kejatuhan manusia pertama, Adam dan Hawa, ke dalam dosa hidupnya kelam dan tanpa harapan. Maut menjadi ganjaran yang mustahil dihindari. Namun, Allah tidak tinggal diam.

Para nabi sudah menubuatkan hadirnya Juruselamat yang akan menyelamatkan manusia dari dosa (saat itu, bangsa Israel hidup dalam penjajahan Romawi). Juruselamat/ pembebas itu digambarkan sebagai sosok gagah seperti pahlawan perang yang menaiki kuda yang gagah. Atau, setidak-tidaknya pembebas itu berkuasa dan berwibawa layaknya seorang raja.

Ratusan tahun kemudian, nubuatan itu pun digenapi. Allah melawat manusia. Tapi sosok Juruselamat itu bertolakbelakang dengan figur di atas. Dilahirkan di kota kecil Betlehem (salah satu daerah di Yerusalem), lahir dari orang biasa. Alih-alih di kamar istana, Penyelamat ini dilahirkan di palungan (kemungkinan kandang domba), setelah menjadi 'buron' Herodes (penguasa Romawi waktu itu) saat dalam kandungan ibunya. 

Bukan kuda gagah, tunggangannya adalah keledai yang lamban dan lemah. Bukan pedang atau tombak, tangannya menyalurkan kasih sebagai 'senjata'. Pembebas macam apa ini...?

Juruselamat yang penuh kasih

Berbeda dengan kerajaan-kerajaan di dunia, kekuasaan Sang Juruselamat itu lemah lembut, rendah hati, dan penuh kasih. Hal ini dibuktikan dengan caraNya memilih orang-orang biasa dan yang Ia kehendaki untuk memberitakan kelahiranNya. Pertama, Yesus--Sang Mesias itu memilih lahir dari rahim Maria--perempuan biasa. Ayahnya Yusuf, hanya seorang tukang kayu meski berasal dari keturunan Raja Daud yang mashyur. 

Proses kehadiran bayi kudus ini juga bukan secara biologis karena dorongan hasrat manusiawi, melainkan proses pembuahan oleh Roh Kudus. Yang kudus, kenapa bisa lahir dari yang tidak kudus? (Semua manusia pada hakikatnya adalah berdosa.) Inilah kehebatan Allah. Dalam kekudusanNya, ia berkenan memakai manusia yang berdosa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun