Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Gibran, Popularitas Saja Tidak Cukup Jadi Cawapres

6 Desember 2023   14:44 Diperbarui: 7 Desember 2023   10:13 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak kemarin sore, anak bau kencur, anak ingusan adalah ungkapan yang sering diberikan bagi anak muda. Minim pengalaman, kurang wawasan, apatis, dan rapuh. Anak muda juga dianggap tidak pantas memimpin.

Anda setuju?

Padahal, di era digital saat ini anak muda (generasi milenial) lebih menguasai teknologi dibandingkan generasi Baby Boomer (lahir di era 1940-1960-an).

Dalam kontenstasi Pilpres 2024, Gibran menjadi antitesis di atas. Anak muda yang mendampingi Prabowo—sepantaran kakeknya—ini menjadi capres termuda pertama di Indonesia. Meski jalan menuju ke sana perlu campur tangan ayah--presiden, ibu, hingga paman--(eks) ketua MK.

Generasi milenial menduduki jumlah pemilih terbanyak, mencapai 34% pada pemilu 2024. (inews.id) Milenial juga berkontribusi pada bonus demografi Indonesia pada 2045, jumlah penduduk usia produktif (15 hingga 64 tahun) lebih banyak dibanding usia tidak produktif.

Fenomena ini sudah lama digaungkan oleh Jokowi, lalu ditangkap oleh tim pemenangan Prabowo. Untuk menggaet perhatian dan suara anak muda, tim Prabowo mengambil langkah pintar dengan menggandeng Gibran. Pertama, Gibran adalah anak muda. Kedua, ia anak presiden. Ketiga, ia lulusan kampus luar negeri. Keempat, ia pernah dua tahun memimpin Kota Solo. Lengkap.

Saat media sosial diramaikan dengan editan foto ala Disney, Prabowo-Gibran pun dibuatkan banner kampanye dengan foto ala Disney. Anak muda banget! Ringkasnya, Gibran adalah jawaban atas semua kekurangan Prabowo. Cucu yang baik harus menjaga kakeknya.

Namun, pesona dan popularitas Gibran tidak cukup. Di medsos ramai polah Gibran yang melakukan blunder, dia belum kapabel bicara sebagai pemimpin sekelas cawapres. Bukannya menjawab permasalahan, komentar Gibran pada beberapa kesempatan justru menimbulkan keresahan dan kebingungan. Berikut ini di antaranya:

1) Sebut ibu hamil butuh asam sulfat

“…nanti kalau sudah menikah, sudah hamil dicek, ee, apa, yodium, asam sulfat ini memenuhi nggak. Nanti kalau sudah menikah, anaknya harus dicek juga, dua tahun harus ASI…” ujar Gibran.

Hal itu diungkapkan Gibran dalam sebuah acara di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 2 Tangerang, Senin 4 Desember 2023, khususnya saat membahas masalah stunting. Cawapres pasangan Prabowo ini yakin bisa menyiapkan generasi emas dengan program makan siang gratis dan susu.

Namanya juga manusia, masih muda, wajar kan kalau melakukan kesalahan? Apalagi sekedar salah menyebut ‘asam folat’ dengan ‘asam sulfat’. Tapi, keledai pun tidak akan jatuh di lubang yang sama.

Gibran menyebut asam sulfat ini hingga dua kali. Sebelumnya, di acara berbeda Gibran juga menyebut asam sulfat untuk ibu hamil. Hal itu diungkapkannya dalam sebuah acara bertajuk ‘Diskusi Ekonomi Kreatif Bersama Mas Gibran’ pada Minggu 3/12/2023 di bilangan Senopati, Jakarta.

Pernyataan Gibran jadi viral. Sebab, meski punya kemiripan istilah, asam folat dan asam sulfat memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda. Asam sulfat adalah bahan untuk membuat baterai. Asam sulfat dipakai dalam pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, air limbah dan pengilangan minyak. Apakah Gibran bermaksud membuat bayi listrik (bertenaga baterai)?

Sedangkan asam folat adalah jenis asam yang membantu pembentukan sel-sel dan sistem organ pada janin seperti otak dan sumsum tulang belakang, sel darah merah, serta untuk menjaga daya tahan tubuh.

Atas insiden ini, Gibran pun telah meminta maaf, meski dengan sikap yang agak sombong. "Apa sih kemarin saya nyebutnya? Asam sulfat ya. Ya mohon maaf, mohon dikoreksi ya," kata Gibran usai badminton di GBK Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023). "(Harusnya) asam folat. Sorry sorry ya, maaf, mohon dikoreksi," sambungnya.

Baru cawapres saja sudah arogan. Kalau beneran jadi wapres bagaimana wujudnya?

2) Bagi-bagi susu di CFD

Gibran membagi susu di area car free day (CFD) Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu 3/12/2023 pagi. Meski tidak membawa alat peraga kampanye (APK), tujuan Gibran adalah untuk sosialisasi pilpres, karena saat itu banyak massa.

Gibran bagi-bagi susu diacara car free day | foto: KOMPAS.com/ XENA OLIVIA
Gibran bagi-bagi susu diacara car free day | foto: KOMPAS.com/ XENA OLIVIA

Anies sebagai mantan Gubernur DKI bahkan tidak melakukannya. Gibran, anak muda yang pemberani. Saat ditanya wartawan, kenapa bagi-bagi susu di acara car free day, “Kan tanpa APK,” ujar Gibran. Politis.

Larangan kegiatan politik di area CFD tertuang dalam Pergub No 12 Tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor. Sebagai orang yang hampir tiga tahun menjabat Wali Kota Solo, Gibran harusnya paham aturan tersebut. Lulusan kampus luar negeri masa luput hal seremeh ini.

Tapi, jangankan di acara car free day, Undang-Undang di MK saja ‘digoreng’ oleh (paman) Gibran.

3) Irit bicara di masa kampanye

Wartawan Narasi berujar pada Gibran, “Mas Gibran, masa kampanye cuma 75 hari, tapi banyak yang menilai Mas Gibran tuh, irit bicara selama masa-masa kampanye. Tanggapannya seperti apa Mas?” 

“Ya memang seperti itu,” ujar Gibran singkat. “Silahkan warga yang menilai,” tutupnya.

Kenapa Mas Gibran mendadak irit bicara? Mungkin takut menyebut asam sulfat untuk ketiga kalinya. Mungkin Prabowo memintanya bungkam daripada membuat blunder lagi.

Penutup

Kisah Gibran di atas memberi penjelasan benderang bahwa popularitas anak muda, anak presiden, keponakan eks ketua MK pun tidak cukup, tidak mewakili kapabilitas diri sebagai cawapres.  –KRAISWAN 

Referensi: 1234

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun