Wartawan Narasi berujar pada Gibran, “Mas Gibran, masa kampanye cuma 75 hari, tapi banyak yang menilai Mas Gibran tuh, irit bicara selama masa-masa kampanye. Tanggapannya seperti apa Mas?”
“Ya memang seperti itu,” ujar Gibran singkat. “Silahkan warga yang menilai,” tutupnya.
Kenapa Mas Gibran mendadak irit bicara? Mungkin takut menyebut asam sulfat untuk ketiga kalinya. Mungkin Prabowo memintanya bungkam daripada membuat blunder lagi.
Penutup
Kisah Gibran di atas memberi penjelasan benderang bahwa popularitas anak muda, anak presiden, keponakan eks ketua MK pun tidak cukup, tidak mewakili kapabilitas diri sebagai cawapres. –KRAISWAN