Sebelum crazy rich Surabaya viral, pernikahan taipan Hongkong Kent Ho dan Emily Lam sudah tenar lebih dulu. Pesta pernikahan yang digelar di Hotel du Cap-Eden-Roc di Prancis dihadiri sang vokalis Coldplay Chris Martin.
Kabar ini dibagikan desainer grafis Tandy melalui unggahan di TikTok. Menurut Tandi, Ho dan Lam yang juga kliennya adalah pasangan yang beruntung. Sebab, sebelumnya Chris Martin enggan menghadiri undangan menyanyi di pesta pernikahan.
Wah, dari sederet pesta pernikahan mewah di atas bikin iri gak sih?
Apakah pesta mewah menjadi tujuan utama menikah? Apakah pesta mewah menjamin pertumbuhan relasi dalam pernikahan?
Kehidupan pernikahan dimulai sejak pesta berakhir.
Sebuah penelitian mengungkapkan, pasangan yang menghabiskan banyak uang pada hari pernikahannya cenderung rentan terhadap perceraian. Mengutip The Independent, Andrew Francis-Tan dan Hugo M Mialon melakukan survei pada 3000 responden di Amerika yang sudah atau pernah menikah.
Hasilnya, semakin banyak uang dibelanjakan kemungkinan bercerai semakin besar, terutama mereka yang menghabiskan uang di atas 2.000 USD (setara Rp31 juta) hanya untuk membeli cincin pernikahan. Terkait biaya pernikahan, pasangan yang hanya menghabiskan 1.000 USD (Rp15 juta) lebih kecil kemungkinan untuk bercerai.
Para peneliti juga menemukan bahwa pasangan yang mengedepankan penampilan saat pernikahan lebih tinggi risiko bercerai. Meski begitu, tak semua perceraian dipicu oleh tingginya biaya pernikahan.
Pastinya, pernikahan tidak hanya tentang pesta mewah dalam satu hari. Melainkan tentang bagaimana membina kehidupan berumahtangga. Jika pesta pernikahan saja digelar secara mewah (entah karena kaya, atau hutang), tuntutan, tanggung jawab dan beban dalam keluarga tidak otomatis hilang.
Jangan sampai sudah terlalu kaya, sibuk bekerja, tidak ada komunikasi yang baik, lalu justru terjadi perselingkuhan. Anak juga harus dididik berdua, suami istri, tidak bisa dibesarkan hanya dengan uang dan barang-barang mewah. Belum lagi kalau ternyata setelah menikah tidak langsung punya momongan, sekaya apa pun suatu keluarga, kalau tidak sepakat, pasti timbul masalah baru.
Daripada menghamburkan uang untuk sehari pesta pernikahan, ada baiknya menabung untuk liburan bersama keluarga, menabung untuk membeli rumah maupun untuk kebutuhan di masa depan. Syukur-syukur bisa memberi kepada orang yang membutuhkan. Anda setuju? –KRAISWAN