Saat aku menikah, para abang di Jawa tidak bisa datang. Hanya dua kakak perempuan dan keluarganya yang tinggal di Sumatra.
Secara etis, harusnya aku duluan berkunjung ke rumah abang di Jakarta. Namun repot kali sehabis pesta dulu. Habis nikahan adik ipar pun begitu. Aku harus pulang duluan, anak dan istri harus tinggal lebih lama di kampung. Oppungnya biar puas main sama pahopunya (cucu).
Baru kali ini, dengan alasan pesta nikahan teman istri, kami ada kesempatan main ke rumah abang. Aku susah dapat izin lagi. Syukur pestanya pas hari Sabtu.
Senang bukan buatan, bisa ketemu kakak abang dan keluarga, meski tidak full team. Kami langsung foto dan video call dengan doli inang (kakek nenek). Mereka bahagia melihat para cucu berkumpul.
Begitulah, dari pesta nikahan teman istri kami bisa melampaui banyak destinasi. Berjumpa kakak abang, mengajak anak pertama kali naik kereta, dan liburan dengan keluarga. --KRAISWANÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H