Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sekali Melangkah Tiga Destinasi Terlampaui

4 Desember 2023   00:30 Diperbarui: 5 Desember 2023   00:19 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nikahan teman istri | dokumentasi pribadi
Nikahan teman istri | dokumentasi pribadi

Demi alasan ekonomis dan memberi pengalaman si kecil, kami memilih naik kereta. Naik bis, pesawat, dan kapal sudah pernah. Kali ini, pertama anak kami akan naik kereta.

Anak kami antusias dengan bermacam jenis kendaraan. Sebagian besar ia sudah tahu bentuk dan suaranya, termasuk kereta. Kali ini ia berkesempatan menaikinya. Meski sudah diganti, kursi kelas ekonomi masih ada yang 90 derajat 'penghancur tulang belakang'. Meski sudah ada modifikasi lekukan, lebih bersahabat dengan punggung.

Secara umum, anak kami bisa menikmati naik kereta. Ia bahkan berjalan-jalan di lorong antar-gerbong. Bayi dua tahun sudah naik semua jenis armada transportasi. Keren! Sepertinya cuma pesawat jet dan kapal selam yang belum dicoba anak kami, hehe.

Dari Salatiga ke stasiun Semarang Poncol kami diantar adik ipar naik mobil. Perjalanan kurang lebih tujuh jam sampai ke stasiun Pasar Senen.

Di Senen, seorang kakak rohani sudah menunggu kami. Kami akan menginap di rumahnya, besok sekaligus datang ke pesta bareng. Kakak ini dan keluarganya sudah kenal istri sejak kami masih lajang, dulunya tinggal di Semarang. Mereka sudah seperti saudara sendiri.

Dengan keluarga kakak ini kami saling bertukar kabar dan pengalaman hidup. Lama tak berjumpa. Kami dijamu di rumahnya, dilayani dan boleh menginap. Terima kasih!

Sepulang pesta, kami diajak jalan-jalan ke mal. Niatnya ingin mengajak anak mainan di suatu play ground. Kami senang bisa berjumpa, anak lebih senang bermain bersama.

Anak-anak bermain bersama | dokumentasi pribadi
Anak-anak bermain bersama | dokumentasi pribadi

Malamnya kami dijemput abangku marga Sumbayak menuju rumahnya. Ini destinasi berikutnya, tak kalah penting.

Sebelum menikah, aku dianugerahi jadi anggota keluarga marga Sumbayak. Lahir di Jawa, punya 'darah' Batak. Bapakku punya empat anak, dua laki dua perempuan. Jadilah aku anak kelima, si bontot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun