Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hasil Memang Tidak Mengkhianati Usaha

28 November 2023   14:27 Diperbarui: 28 November 2023   15:43 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi "Ada usaha, ada hasil" | foto: backpackerjakarta.com via idntimes.com

Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

***

Peribahasa (berima) di atas dipakai Bapakku untuk 'menguliahiku'. Katanya, orang yang berusaha atau bekerja keras akan menerima hasilnya kelak.

Misalnya, anak muda yang belajar siang-malam dan akhirnya diterima di perguruan tinggi impian, di luar negeri, dapat beasiswa pula. Seseorang memulai usaha dari nol hingga mempunyai puluhan gerai. Seorang atlet berlatih keras memacu tubuhnya sedemikian rupa hingga meraih medali emas. Ada usaha, ada hasil.

Tapi apa jadinya kalau realita (seolah) justru kontra dengan peribahasa di atas?

Anda sudah belajar mati-matian, les, melahap semua buku "Cara Jitu Tembus SBMPTN", tapi justru diterima di universitas swasta di kota kecil. Anda sudah mengerahkan semua yang Anda miliki, modal besar untuk berbisnis, tapi nyatanya jalan di tempat, terancam bangkrut. Anda sudah memacu fisik Anda melebihi batas, tapi belum satu pun medali berhasil diraih.

Mana mungkin hasil mengkhianati usaha? Usaha dan kerja keras sampai setengah mati sudah dikerahkan, tapi hasilnya jauh panggang dari api. Jauh dari ekspektasi. Mengecewakan!

Eits, tunggu dulu. Anda yakinkah, perlombaan Anda sudah mencapai garis finish? Bagaimana kalau perjalanan Anda baru setengahnya. Atau mungkin kurang tiga langkah saja menuju finish.

Perjalanan hidup setiap orang berbeda. Fokuslah pada lintasan kita masing-masing.

Aku teringat sebuah ilustrasi. Ada dua orang penambang berlian yang menambang di titik yang sama, tapi di jalur yang berbeda.

Penambang pertama lebih senior, berpengalaman, mulai menambang lebih dulu. Telah puluhan tahun ia mencoba, menghabiskan seluruh hidupnya untuk memburu berlian. Tapi nihil. Semua usahanya nampak sia-sia. Padahal, kurang selangkah lagi ia bisa menemukan ladang berlian.

Penambang kedua, masih muda, penuh tenaga dan semangat menggebu. Efektivitas kerja pemuda ini lebih besar dibanding penambang senior. Katakanlah, untuk mendekati sasaran, penambang senior butuh setidaknya 40 tahun, sedang si pemuda cukup 30 tahun.

Jika si pemuda terus berusaha agar melampaui titik yang dicapai penambang senior, ia akan berhasil membawa berlian dalam jumlah berlimpah. Hasil tidak akan mengkhianati usaha.

Dalam dunia menulis, aku pernah di posisi penambang senior. Bertahun-tahun menulis di blog pribadi (sejak Juli 2014) maupun di Kompasiana (Maret 2016), tapi belum mendapat penghargaan apa pun, K-Reward misalnya. Maklum, meski sudah tujuh tahun bergabung jam terbangnya masih kurang. Menulisnya masih musiman.

Terngengah-engah? Iya. Menyerah? Tidak akan.

Aku sadar kapasitas diriku. Belum sekaliber para senior dan fanatik di Kompasiana. Tapi aku terus menulis.

Siapa sangka, selama tujuh tahun menulis ini aku mulai mengalami makna peribahasa di atas. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.

Aku percaya, Tuhan memperhatikan setiap usaha dan ketekunan kita. Siapa menabur bakal menuai. Siapa bekerja keras, akan mendapat hasil. Hasil tidak mengkhianati usaha.

Berikut ini beberapa hasil yang mulai aku tuai dari usahaku menulis.

1) Script writer kegiatan SIL nasional

Pertengahan tahun 2021 ibu mentor rohani menghubungiku dan satu teman pelayanan di gereja. Kami direkrut menjadi tim inti untuk membuat skrip cerita Alkitab dan aktivitas Sekolah Injil Liburan (SIL)---program rutin salah satu gereja di Indonesia. Dilakukan di tiap libur semester. Untuk mengisi waktu libur, anak-anak diajak belajar Alkitab dan cerita teladan di dalamnya.

Tahun itu, SIL mengambil keteladanan tokoh empat sekawan Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Peranku sebagai script writer yang terinspirasi dari para tokoh ini. Dalam cerita, empat tokoh itu diberi nama yang unik, yaitu Kenzie, Ekavira, Raka, Erlangga, dan Nita. K E R E N.

Membuat skrip untuk Petualangan KEREN 2021 | gambar: IG/baptis.id
Membuat skrip untuk Petualangan KEREN 2021 | gambar: IG/baptis.id

Judul kegiatannya Petualangan KEREN. Wow, keren kan?

Skrip yang kami susun dipakai dalam kegiatan SIL nasional gereja-gereja Baptis di seluruh Indonesia. (Aku mengadaptasi multiverse-nya Marvel) Waktu itu masih pandemi Covid-19, jadi kegiatannya secara daring, maskasnya di Surabaya.

Petualangan KEREN jilid II 2023 | dokumentasi pribadi
Petualangan KEREN jilid II 2023 | dokumentasi pribadi

Dua tahun berikutnya, pertengahan 2023 aku kembali dihubungi Ibu mentor. Kali ini untuk membuat naskah cerita untuk perayaan Paskah nasional. Topiknya berlanjut dari Petualangan KEREN dua tahun sebelumnya.

2) Juara 1 lomba menulis di gereja

Pada bulan Oktober gerejaku merayakan Bulan Keluarga. Semua khotbah di bulan itu bertema keluarga. Panitia mengadakan berbagai lomba untuk merayakannya, yakni lomba menyanyi dan menulis.

Aku ikut lomba (tentu saja) menulis. Tema yang diusung "Teladan Sejatiku/ Orang Tuaku Pahlawan dalam Hidupku". Aku langsung teringat kisahku dengan ibu puluhan tahun lalu saat masih SD. Ibuku dalam segala kekurangannya, tidak bisa baca-tulis, menjadi pahlawan pertamaku.

Juara 1 lomba menulis di gereja | foto: KRAISWAN
Juara 1 lomba menulis di gereja | foto: KRAISWAN

Aku meraih juara 1 dan mendapat piagam, uang tunai dan voucher makan. Puji Tuhan!

3) Exclusive writer di Kompasiana

Awal bulan Oktober 2023, salah satu admin Kompasiana menawarkan project narative via japri WA. Projek ini adalah kerja sama Kompasiana dengan sebuah perusahaan. Hanya kompasianer tertentu yang dipilih menjadi exclusive writer. Keren.

Aku merasa ciut, masih pemula. Namun inilah kesempatanku. Setelah memastikan kebenaran identitas diri Mas adminnya, aku berpikir sejenak, lalu YA.

Sesuai kesepakatan, jika bersedia bergabung, akan mendapat kompensasi dan dimasukkan dalam grup untuk memudahkan koordinasi. Setelah melalui tahapan panjang, kurang lebih sebulan, akhirnya artikelku lolos dan bisa ditayangkan.

Seandainya aku berhenti di saat-saat suntuk tiada ide, atau saat sibuk tak punya waktu atau bahkan tidak lagi menulis karena merasa sia-sia; aku takkan tiba di titik ini. Hasil memang tidak mengkhianati usaha. Bagaimana dengan Anda? --KRAISWAN 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun