Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ini Contoh Aktivitas Menyenangkan dalam Pelajaran Tematik

9 November 2023   18:11 Diperbarui: 10 November 2023   19:20 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh lembaran kuis mencari kata | dokumentasi pribadi

Menjadi guru yang menyenangkan itu susah-susah gampang. Berikan games/ aktivitas menarik di dalam kelas. Menonton film atau lagu populer kesukaan anak-anak. Turuti apa yang anak inginkan. Tidak pernah berikan tugas. Dijamin, bakal jadi guru favorit sepanjang masa.

Tapi apakah itu mendidik? TIDAK.

Ini adalah tahun keempat aku mengajar Tematik (Kurikulum 2013, lebih populer K-13). Rasanya? Capek. Bosan. Menjemukan. Burn out, kata temanku.

Betapa tidak, mengajarnya setiap hari, minimal 5 JP/ hari. Muridnya ngantuk, gurunya suntuk. Namanya juga proses pembelajaran, meski tidak enak tetap harus dijalani.

Itulah sebab, kita sebagai pembelajar sepanjang hayat---apa pun profesinya---harus terus belajar. Bisa dari Youtube, media sosial, website edukasi dan beragam media internet. Bahkan aku belajar dari cara teman-temanku mengajar yang menyenangkan.

Aku amati, tiru dan modifikasi sesuai mata pelajaran yang aku ajarkan. Ini pun bukan suatu hal yang remeh. Tidak seperti aku, temanku tidak mengajar setiap hari. Mereka punya cukup waktu untuk merancang dan melakukan persiapan. Aku bergumul berat untuk mempraktikkan metode mengajar menyenangkan ini.

Dalam pelajaran Tematik, tiap bab dibagi ke dalam tiap tema. Misalnya, Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup, Tema 2 Persatuan dalam Perbedaan, Tema 3 Tokoh dan Penemuan. Tiap tema merupakan kombinasi mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKN, dan Seni-Budaya.

Tiap tema bisa memuat banyak mapel. Satu sisi menarik, karena berkesinambungan (terpadu). Kurangnya, poin yang dipelajari terlalu banyak dan dangkal. Sehingga, guru harus pintar-pintar meracik materi. Mustahil mengajarkan semua materi.

Prinsipnya, ini era berlimpah informasi dan komunikasi. Anak bakal 'mati kutu' jika hanya mendengar guru mengoceh berjam-jam di dalam kelas. Setiap hari pula. Maka, guru---dengan segala daya dan upaya---harus mendobrak kemapanan dan kemudahan agar pembelajaran bisa bernas, sekaligus menyenangkan.

Meski tidak menyenangkan semua murid, usaha menyajikan pembelajaran yang menyenangkan ini bisa menjadi semacam refreshing bagi anak-anak, supaya tidak hanya duduk mendengar guru berbicara. Prinsipnya, memberi kesempatan para murid untuk belajar dengan gaya dan metode yang berbeda. Berdiri, melompat, belari, mengisi tabel, merangkai kata, menyusun puzzle, dan sebagainya, diusahakan tetap relevan dengan materi.

Dari pengalamanku, berikut ini contoh aktivitas menyenangkan dalam pembelajaran Tematik.

1) Kuis mencari kata

Setelah mempelajari beberapa materi dan mengisi isian di summary, aku berusaha mengajak mereka mengulas materi. Caranya dengan mencari kata di antara huruf acak.

Aku memilih 10 kata dari materi yang sudah dibahas (usahakan mewakili semua mapel dalam Tematik). Aku tempatkan kata tersebut sedemikian rupa ke dalam kotak-kotak. Lalu aku isi kotak yang masih kosong denga huruf acak. Jadilah kata yang dimaksud tersembunyi di 'belantara' huruf.

Aku membagi anak menjadi 2-3 orang/ kelompok. Tugas mereka adalah mencari semua kata yang mungkin, yang berhubungan dengan materi yang sudah dibahas. Selesai? Tidak.

Jika ada kelompok yang sudah menemukan satu kata, perwakilannya harus membuat satu kalimat bebas yang berhubungan dengan kata tersebut. Harus dalam kalimat lengkap. Cara yang baik untuk review, bukan? Tidak semua anak bisa, tapi para murid cukup antusias.

2) Teka-Teki Silang

Aku memanfaatkan aplikasi via website yakni wordwall.net. Ada banyak jenis kuis yang bisa dibuat melalui web ini. Bisa mencocokkan, random wheel, mengelompokkan, maze chase, teka-teki silang, dll.

Aku memilih teka-teki silang (TTS). Sama seperti TTS pada umumnya. Aku memilih kata yang berkaitan dengan materi. Lalu untuk setiap kata aku berikan satu kalimat petunjuk.

Contoh TTS di worwall.net | dokumentasi pribadi
Contoh TTS di worwall.net | dokumentasi pribadi

Dengan memakai komputer di dalam kelas, aku meminta perwakilan murid untuk menjawab TTS. Mereka tinggal memilih nomornya, membaca petunjuknya lalu mengetik di keyboard jawabannya. Kuis ini bisa diulangi beberapa kali agar murid lain mendapat giliran. Seru juga!

Contoh TTS di worwall.net | dokumentasi pribadi
Contoh TTS di worwall.net | dokumentasi pribadi

3) Pesan Berantai

Aktivitas ini perlu dilakukan di luar ruangan (outdoor). Aku menyiapkan beberapa kalimat sederhana yang berhubungan dengan materi.

Aku membagi murid menjadi empat kelompok (5-6 orang/ kelompok). Tiap kelompok berbaris memanjang, berjarak sekitar satu langkah antarmurid. Murid yang paling belakang aku tunjukkan kalimatnya. Ia harus meneruskan kepada orang kedua di depannya, orang kedua ke orang ketiga, sampai ke murid paling ujung. Pesannya berantai.

Ilustrasi pesan berantai | foto: pojokpantura.com
Ilustrasi pesan berantai | foto: pojokpantura.com

Kelompok yang paling cepat tiba akan menyebutkan kalimat yang dimaksud. Jika benar, kelompoknya mendapat poin. Jika salah, kelompok lain mendapat kesempatan. Anak-anak juga antusias dengan aktivitas ini.

Demikian sharingku tentang aktivitas yang menyenangkan dalam pembelajaran Tematik. Anda berminat mencoba, atau memodifikasinya? --KRAISWAN 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun